Setelah Terpuruk, EIDO Diyakini Bakal Bangkit Kembali
Saturday, November 04, 2023       21:17 WIB

Ipotnews - Harga ETF saham Indonesia yang diperdagangakan di bursa saham Wall Street, menutup sesi perdagangan pekan ini, Jumat (3/11) dengan meningkat tajam. Harga EIDO , sebutan untuk iShares MSCI Indonesia ETF, melesat 3,04% ke level USD21,331.
Meski belum pulih sepenuhnya dari kejatuhan selama beberapa bulanterakhir, namun kumpulan dari sekitar 85 saham Indonesia itu diyakini akan segera siap untuk bangkit kembali.
" EIDO mungkin belum berpendar di angkasa, namun kami merasa EIDO siap untuk bangkit kembali," tulis analis  seekingalpha.com , Kamis (2/11).
Laman yang mengklaim sebagai komunitas investasi terbesar di dunia dengan 20 juta pengguna setiap bulannya itu, berpendapat EIDO merupakan peluang yang cukup tepat bagi investor untuk membuka diri terhadap kawasan yang mungkin akan menggantikan Brazil dan Rusia dan menjadi salah satu negara teratas di dunia. Lima negara berkembang terbesar dalam beberapa dekade mendatang.
"Inilah alasan kami optimis terhadap Indonesia dalam jangka pendek dan menengah," ungkap  seekingalpha .
Selama setahun terakhir,  seekingalpha  mencatat, EIDO terbukti mengecewakan. Ketika portofolio saham-saham EM di Asia yang terdiversifikasi telah memberikan imbal hasil yang stabil sebesar 12%, EIDO malah melemah sebesar 12%. Namun, "Kami merasa pergerakan harga terlihat berlebihan ke bawah dan valuasinya tidak terlalu mahal," sebut  seekingaplha .
Komposisi EIDO yang sangat terekspos pada sektor perbankan dan sektor tersebut akan mendapatkan keuntungan dari sejumlah dampak negatif.  Seekingalpha  juga mencermati konsistensi pertumbuhan Indonesia dan tahun depan diekspektasikan akan menjadi salah satu dari sedikit neraga yang kemungkinan akan menghasilkan peningkatan pertumbuhan PDB.
Jika mempertimbangkan prospek ekonomi terbaru OECS , sebagian besar wilayah terkemuka di dunia diperkirakan akan menghasilkan laju pertumbuhan PDB yang lebih rendah pada FY24 dibandingkan FY23. "Namun, Indonesia adalah salah satu pengecualian langka yang pertumbuhan PDB-nya akan meningkat dari 4,9% tahun ini menjadi 5,2% tahun depan,"  seekingaplha  menambahkan.
Dengan lansekap yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang konsisten, seekingalpha menilai, akan bermanfaat jika kita menambah eksposur ke bank karena beta pertumbuhan pinjaman relatif terhadap pertumbuhan PDB biasanya cenderung sekitar 2x.
"S&P Global yakin bahwa hal tersebut bisa saja terjadi, dengan pertumbuhan pinjaman diperkirakan akan mencapai 10-12% pada tahun ini. EIDO memiliki posisi yang sangat baik dalam karena lebih dari separuh kepemilikannya berada di bank," papar  seekingalpha .
Jika mencermati survei perbankan yang dilakukan Bank Indonesia baru-baru ini, seekingalpha melihat, bank-bank di Indonesia dapat terus berkembang dengan pertumbuhan di semua jenis pinjaman yang siap untuk menyaksikan daya tarik lebih lanjut (pinjaman modal kerja kemungkinan besar akan menjadi pemicunya).
"Secara keseluruhan, saldo bersih tertimbang, yang merupakan tolok ukur pencairan pinjaman baru, diperkirakan akan membaik dari level 95,4% menjadi 96,4% di Triwulan ke-4," tulis  seekingalpha. 
Tentang pertumbuhan kredit di Indonesia, mengingat bank sentral telah menaikkan suku bunga hingga 250bps sejak Agustus 2022, faktanya bahwa saat ini ada kebijakan uang muka untuk produk-produk seperti KPR, dan kredit kepemilikan kendaraan yang kemungkinan akan bertahan hingga akhir tahun fiskal 2024.
Inisiatif kenaikan suku bunga ini juga tercermin pada posisi margin bunga bersih beberapa bank terbesar di Indonesia. "Perlu dicatat bahwa beberapa perusahaan terkemuka EIDO , PT Bank Rakyat Indonesia dan PT Bank Mandiri, siap untuk menghasilkan NIM yang relatif tinggi bahkan di FY24," papar  seekingaplpha .
Kejutan kenaikan suku bunga BI pada Oktober lalu, menurut sekeingalpha, perkembangan ini perlu disambut dengan baik karena kemungkinan dapat memicu aliran yang lebih besar ke aset-aset Indonesia dibanding aset-aset India ( India tampaknya telah menahan suku bunga dan kemungkinan akan memangkasnya tahun depan) dalam kondisi di mana standar  carry trade  akan menjadi lebih ketat.
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah dorongan Indonesia dalam memanfaatkan kekayaam nikelnya dan seberapa besar hal ini dapat berdampak pada neraca perdagangan dari waktu ke waktu. Indonesia diyakini memiliki cadangan nikel terbesar di dunia yaitu sebesar 21 juta metrik ton, dan saat ini sedang menjajaki opsi untuk menandatangani perjanjian perdagangan bebas terbatas dengan AS.
Menurut  seekingalpha , grafik saat ini memperlihatkan bahwa momentum EIDO saat ini berada pada penurunan, namun ada alasan untuk percaya bahwa segala sesuatunya akan segera berubah.
" EIDO bisa memantul atau malah bergerak mendatar karena beberapa alasan. (seekingalpha.com)


Sumber : Admin

berita terbaru
Wednesday, May 01, 2024 - 13:25 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of DOOH
Wednesday, May 01, 2024 - 13:22 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of FPNI
Wednesday, May 01, 2024 - 13:19 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BIMA
Wednesday, May 01, 2024 - 13:16 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BAPI
Wednesday, May 01, 2024 - 12:56 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ATAP
Wednesday, May 01, 2024 - 12:52 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BUDI
Wednesday, May 01, 2024 - 12:49 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of APII
Wednesday, May 01, 2024 - 12:46 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ALMI
Wednesday, May 01, 2024 - 12:43 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of CFIN
Wednesday, May 01, 2024 - 12:40 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BELI