Stok Amerika Menyusut, Harga Minyak Melonjak Lebih dari Satu Persen
Wednesday, September 16, 2020       13:23 WIB

Ipotnews - Harga minyak menguat untuk hari kedua, Rabu, karena badai menghentikan produksi minyak dan gas lepas pantai Amerika dan laporan industri menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melonjak 59 sen, atau 1,46% menjadi USD41,12 per barel pada pukul 13.01 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Tokyo, Rabu (16/9).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, meningkat 63 sen, atau 1,65%, menjadi USD38,91 per barel. Kedua kontrak tersebut melesat lebih dari 2% pada sesi Selasa.
Lebih dari 25% produksi minyak dan gas lepas pantai AS terhenti dan pelabuhan ekspor ditutup, Selasa, karena Badai Sally tidak jauh dari Pantai Teluk Amerika.
"Perkiraan kami saat ini untuk total penutupan yang terkait dengan sistem cuaca Sally adalah antara 3 juta dan 6 juta barel minyak selama sekitar 11 hari," kata Rystad Energy dalam sebuah catatan.
Itu kemungkinan akan membantu mengurangi stok meski kilang juga ditutup, mengurangi permintaan minyak.
Persediaan minyak mentah AS turun 9,5 juta barel pekan lalu, namun stok bensin meningkat, menurut data dari kelompok industri American Petroleum Institute (API), Selasa.
Analis memperkirakan stok minyak meningkat 1,3 juta barel. Data resmi stok Amerika akan dirilis Rabu malam, dan sering kali bertentangan dengan data industri.
"Jika kita melihat angka yang mirip dengan...penarikan API yang dilaporkan tadi malam, kemungkinan akan memberikan beberapa dukungan langsung ke pasar," kata ING Research.
Namun, produsen dan pedagang minyak menunjukkan gambaran suram untuk pemulihan permintaan bahan bakar global karena pandemi Covid-19 menghantam ekonomi.
Badan Energi Internasional juga menurunkan proyeksi permintaan minyak tahun ini, Selasa, karena ekspektasi yang hati-hati untuk pemulihan ekonomi dari pandemi virus korona.
Itu terjadi setelah Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) memperkirakan permintaan minyak dunia turun lebih tajam dari estimasi sebelumnya.
Impor minyak Jepang, importir minyak mentah terbesar keempat di dunia, sepanjang Agustus tercatat turun lebih dari seperempat dari tahun sebelumnya, menurut data resmi, Rabu. (ef)

Sumber : Admin