Stok Amerika Susut Lebih Besar dari Ekspektasi, Minyak Bangkit Lagi
Wednesday, September 15, 2021       09:35 WIB

Ipotnews - Harga minyak menguat, Rabu, setelah data industri menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan dalam stok minyak mentah di Amerika, konsumen minyak terbesar dunia, dan didorong ekspektasi bahwa permintaan akan pulih karena pelebaran peluncuran vaksin.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 39 sen, atau 0,5%, menjadi USD73,99 per barel pada pukul 08.33 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Rabu (15/9).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), meningkat 44 sen, atau 0,5%, menjadi USD70,90 per barel.
Stok minyak mentah, bensin, dan produk penyulingan Amerika semuanya menyusut minggu lalu, menurut narasumber pasar, mengutip data American Petroleum Institute, Selasa, setelah Badai Ida menghambat banyak kilang dan produksi pengeboran lepas pantai.
Stok minyak mentah turun 5,4 juta barel untuk pekan yang berakhir hingga 10 September. Rata-rata analis memperkirakan penurunan 3,5 juta barel.
"Dampak Badai Ida jauh lebih besar daripada yang diantisipasi dan produksi di wilayah Teluk Meksiko mungkin akan berjuang untuk kembali sampai Badai Tropis Nicholas selesai menghantam wilayah tersebut dengan hujan lebat," kata Edward Moya, analis OANDA.
Badai Tropis Nicholas bergerak perlahan melewati Pantai Teluk, Selasa, membasahi negara bagian Texas dan Louisiana dengan hujan lebat, membanjiri jalan-jalan dan menyebabkan ratusan ribu rumah dan bisnis tanpa listrik.
Kilang minyak Texas tetap berjalan normal, meski terjadi banjir dan pemadaman listrik.
Kerusakan dari Nicholas terjadi hanya dua minggu setelah Badai Ida melumpuhkan sejumlah besar kapasitas penyulingan di Gulf Coast bulan ini.
Sementara itu, setelah penurunan tiga bulan dalam permintaan minyak global karena penyebaran varian Delta virus korona dan pembatasan pandemi, peluncuran vaksin akan mendorong kebangkitan kembali, ungkap Badan Energi Internasional (IEA), Selasa, juga membantu mendongkrak harga.
Namun, rincian tentang rencana China untuk menjual minyak mentah dari cadangan strategisnya menekan harga, dengan lembaga terkait mengatakan akan melelang 7,4 juta barel minyak mentah pada 24 September. (ef)

Sumber : Admin