Ipotnews - ETF Desk Indo Premier Sekuritas menekankan pilihan pada ETF yang memiliki bobot sektor finansial yang tinggi (di atas 50%), mengingat suku bunga masih menjadi perhatian investor secara umum selain pergerakan harga komoditas dalam jangka pendek.
"Untuk itu, Kami merekomendasikan beberapa ETF antara lain

XISR

(Premier ETF SriKehati) yang berisi emiten dengan wawasan sosial, pengelolaan korporasi, dan lingkungan yang tergolong baik. ETF

XIPI

(Premier ETF Pefindo I-Grade), ETF

XIML

(Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap),

XBNI

(BNI-AM MSCI Indonesia ETF), dan

XBIG

(BNP Paribas IDX30 Growth ETF)," papar ETF Desk dalam catatannya pagi ini, Selasa (7/11).
Global Market Wrap
US stock market menguat tipis, sedangkan futures bursa Asia melemah menyusul aksi taking profit pelaku pasar pasca rally mingguan terbaik tahun ini. Kembali naiknya yield treasury akibat aksi jual investor di pasar obligasi menjadi pengganjal rally market. Pelaku pasar juga akan menghadapi reality check pada estimasi dovish-nya The FED pasca keputusan mempertahankan suku bunga awal bulan lalu yang menjadi booster rally dan pidato Jerome Powell besok malam.
GDP: 3Q23, GDP tercatat tumbuh +4.9% yoy, pertumbuhan melambat karena penurunan di konsumsi secara umum yang hanya +4.0% yoy dibawah estimasi di 5% yoy. Investasi tercatat +5.8% yoy didorong dari investasi di sektor publik. Kami melihat potensi GDP di 5.0% pada FY23F karena normalisasi perdagangan eksternal.
Strategy: Sepanjang 3Q23, kinerja tercatat inline 75% dari FY23F) sektor Poultry, Coal, Auto, dan Metal tercatat diatas estimasi namun Retailer, Telco, Tower tercata dibawah estimasi kami. Secara MoM juga kami melihat outflow terbesar dengan hanya

BBNI

dan

GOTO

yang tercatat inflow.

GIAA

: Kementerian BUMN memastikan wacana merger Citilink Indonesia dengan Pelita Air Service (PAS) bisa dilakukan setelah arus kas (cash flow) PT Garuda Indonesia Tbk (

GIAA

) positif. Saat ini,

GIAA

masih dalam fase restrukturisasi alias penyehatan keuangan. Maka dari itu, Kementerian BUMN akan melakukan peninjauan atau review terhadap struktur keuangan Garuda Indonesia terlebih dahulu, sebelum aksi merger Citilink dan Pelita Air dilakukan.

Sumber : admin