Suku bunga turun, imbal hasil reksadana pendapatan tetap diperkirakan 10% di 2021
Saturday, November 21, 2020       10:27 WIB

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Reksadana pendapatan tetap diperkirakan akan memiliki prospek yang menarik setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atawa BI 7 Day Reserve RepoRate (BI7- DRRR ) sebesar 25 bps menjadi 3,75%.
Secara teori, penurunan suku bunga acuan akan menguntungkan instrumen berpendapatan tetap seperti surat utang. Oleh sebab itu, reksadana pendapatan tetap akan diuntungkan mengingat mayoritas  underlying -nya merupakan surat utang.
 Head of Business Development Division  Henan Putihrai Asset Management ( HPAM ) Reza Fahmi mengatakan, dengan turunnya suku bunga acuan, potensi imbal hasil reksadana pendapatan tetap berpeluang meningkat.
Pada akhirnya, instrumen ini menjadi pilihan yang menjanjikan karena  interest rate  yang didapat akan semakin menarik dengan rendahnya tren suku bunga.
"Ke depan prospek reksadana pendapatan tetap masih akan menarik. Setidaknya terdapat tiga faktor yang akan mendukung. Mulai dari peluang penurunan suku bunga kembali hingga ke level 3,5%, penguatan mata uang rupiah, serta semakin meningkatnya aliran dana dari para investor asing," kata Reza, Jumat (20/11).
Menyambut peluang tersebut, kini strategi peracikan portofolio reksadana pendapatan tetap di HPAM akan mengedepankan obligasi dengan durasi jangka panjang. Ia menyebut, durasi obligasi setidaknya lebih dari tujuh tahun dengan proyeksi  yield to maturity  di atas 6,5%.
Dengan pertimbangan tersebut, Reza memperkirakan imbal hasil untuk reksadana pendapatan tetap pada tahun depan akan berada di kisaran 8%-10%.

Sumber : KONTAN.CO.ID