Ipotnews - Jajak pendapat Reuters memperkirakan surplus perdagangan Indonesia periode Juni akan mencapai angka terbesar dalam setahun ini. Meskipun demikian, angka ekspor dan impor kemungkinan masih akan terus menurun, mencerminkan tren global perdagangan eksternal yang lebih lemah.
Perkiraan median dari 11 ekonom yang terlibat dalam jajak pendapat itu, surplus perdagangan akan mencapai USD690 juta, lebih tinggi dibandingkan angka revisi surplus bulan Mei yang mencapai USD 218,5 juta.
Surplus yang terjadi pada bulan Mei itu pun merupakan kejutan, karena pasar memperkirakan neraca perdagangan di bulan itu akan mengalami defisit USD1,4 miliar. Menurut catatan Reuters, sebulan sebelumnya, April 2019, Indonesia mencatatkan defisit neraca perdagangan bulanan terbesar dalam sejarah sebesar USD2,4 miliar.
Kondisi tersebut mendorong sejumlah ekonom untuk memprediksikan bahwa Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga demi mengangkat pertumbuhan ekonomi. Terutama setelah Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga di AS.
Bank Indonesia dijadwalkan akan menggelar rapat kebijakan moneter pada 17-18 Juli.
Dalam jajak pendapat itu, seperti diberitakan Reuters, analis memperkirakan ekspor pada Juni lalu turun 8,7% ( yoy ), lebih tinggi dari kontraksi bulan Mei sebesar 8,5%. Di sisi lain, impor Juni juga terlihat turun 5,0% per tahun, lebih rendah dibanding penurunan bulan sebelumnya sebesar 17,3%. (Reuters)

Sumber : Admin