TPIA Dapat Kucuran Dana Segar Sebesar Rp5 Triliun Dari BMRI
Friday, June 11, 2021       20:49 WIB

Ipotnews - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk () telah membangun kemitraan dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk () melalui penandatangan kerja sama fasilitas pembiayaan berskema term loan dan account receivables financing baru senilai total ekuivalen Rp5 triliun.
Adapun, pembiayaan ini akan digunakan untuk membiayai operasional harian perusahaan dan mendukung modal kerja . Dari nilai tersebut, fasilitas term loan yang diberikan Bank Mandiri senilai USD280 juta atau sekitar Rp4 triliun (kurs Rp14.285 per dollar AS) dengan
tenor selama 7 (tujuh) tahun. Selain itu, untuk fasilitas account receivables financing, total limit yang diberikan sebesar Rp1 triliun dengan tenor 2 (dua) tahun.
Menurut Direktur Corporate Banking , Susana Indah Kris Indriati, pembiayaan tersebut menjadi bentuk implementasi untuk menyasar sektor industri petrokimia. Yakni yang menjadi salah satu sektor andalan
sebagai bentuk dukungan dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, sambil terus mengedepankan prinsip kehati-hatian.
"Dukungan ini juga menjadi bukti realisasi keinginan Bank Mandiri untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah dengan berbagai produk keuangan utama, termasuk di dalamnya untuk mendukung transaksi harian
nasabah," jelas Susana Indah dalam keterangan resmi seperti diterima redaksi  Ipotnews , Jumat (11/6).
Sementara Presiden Direktur , Erwin Ciputra, menyampaikan pihaknya sangat senang dapat terus mengembangkan kemitraan dengan .
''Kami menghargai kepercayaan dan keyakinan bank terhadap kualitas kredit kami yang berhasil menghadapi pandemi COVID-19 dengan lancar untuk mempertahankan terobosan kinerja keuangan, mempertahankan neraca dan kumpulan likuiditas
yang kuat, serta terus memberikan keunggulan operasional dengan rekam jejak keselamatan yang baik,'' papar Erwin.
Selain memberikan fasilitas kredit baru, juga
melakukan perpanjangan tenor fasilitas Committed and Unsecured Revolving Credit Facility senilai USD50 juta untuk mendukung kebutuhan modal kerja. Tidak hanya itu, juga turut melakukan pembaruan jangka
waktu fasilitas Trust Receipt untuk dari yang semula USD50 juta menjadi USD75 juta.
Susana menekankan, ke depan akan terus menggali potensi kredit di sektor-sektor prospek positif lainnya seperti Fast Moving Consumer
Goods ( FMCG ), perkebunan sawit dan CPO, energi serta konstruksi. "Tak hanya itu, kami juga menyasar bisnis-bisnis potensial di kantor-kantor wilayah sebagai salah satu bentuk mitigasi untuk membantu
agenda pemulihan ekonomi nasional," jelasnya. (winardi)

Sumber : Admin