Tahun Politik 2024, Realisasi Investasi Diperkirakan Melambat
Wednesday, September 27, 2023       09:43 WIB

Ipotnews - Ekonom dari Bank Permata (BNLl), Andry Asmoro memperkirakan realisasi investasi di tahun pemilu 2024 akan mengalami perlambatan. Investor global akan cenderung wait and see sampai menunggu tensi politik Tanah Air mereda.
Berkaca dari sejarah sebelumnya, setiap tahun politik tiba iklim investasi melandai. Hal ini terjadi karena ketidakpastian karena sistem pemerintahan belum sepenuhnya settle.
"Kita tahu biasanya di tahun politik pertumbuhan investasi melandai, bisa dilihat dari beberapa pemilu terakhir. Memang ada faktor wait and see di situ, tapi kita bisa membreakcycle penurunan investasi itu dengan tetap fokus pada agenda-agenda yang bisa menarik investasi," ungkap Andry dalam keterangannya, Rabu (27/9).
Meski cenderung melambat, Andry berharap perlambatan itu tidak terlalu dalam. Oleh karenanya pemerintah saat ini perlu mulai menyusun ulang berbagai strategi untuk tetap meyakinkan investor domestik dan asing agar tetap "stay" di Indonesia meskipun dalam suasana pemilu.
"Jadi saya rasa kalau investasi itu sangat tergantung dari apa yang bisa kita tawarkan kepada para investor global, sementara di konsumsi (domestik) pertumbuhannya relatif stabil," sambung Andry.
Salah satu kebijakan yang perlu untuk diperkuat dan dipertahankan meskipun sudah berganti kepemimpinan di tahun depan adalah pemberian insentif bagi investor yang mau menjalankan program hilirisasi.
Kemudian soal kebijakan investasi yang berkaitan dengan foreign direct Investment (FDI) juga perlu dipertahankan agar tidak terjadi capital outflows. Dijelaskan bahwa pemerintah sangat menbutuhkan dukungan pembiayaan dari asing terutama FDI demi membantu pembiayaan APBN yang telah ditetapkan.
"Saya rasa kita bisa fokus untuk tetap bisa berdaya saing dalam menarik investasi, kan sebenarnya di setiap tahun politik situasi dari situasi ekonomi relatif stabil, kebijakannya juga relatif berlanjut," pungkas Andry.
Sementara itu Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), Riko Amir mengatakan bahwa arah kebijakan APBN 2024 salah satunya diarahkan untuk mendukung iklim investasi tetap terjaga di tengah tahun politik.
Dia menjelaskan bahwa sumber pembiayaan APBN untuk penyelenggaraan pemerintahan di tahun depan memang tidak bisa lepas dari investasi asing, surat utang negara dan lainnya.
"Kita mendorong efektivitas pembiayaan investasi untuk mendukung transformasi ekonomi dengan memberdayakan peran BUMN , BLU (Badan Layanan Umum), SMV (Special Mission Vehicles) dan SWF (Sovereign Wealth Funds) dengan mempertimbangkan kinerja keuangan, kinenja operasional, serta kesiapan teknis operasional," ulasnya.(Marjudin)

Sumber : admin