Tarif China Dipertahankan Hingga Pilpres AS: Yuan Tertekan, Yen Bangkit Lagi
Wednesday, January 15, 2020       04:04 WIB

Ipotnews - Yuan melemah dan yen membalikkan kerugian sebelumnya, Selasa, setelah muncul laporan bahwa Amerika Serikat akan mempertahankan tarif barang-barang China hingga pilpres AS yang merusak sentimen risiko.
Berita itu datang sehari sebelum penandatanganan perjanjian perdagangan AS-China untuk meredakan perang dagang yang sudah berjalan selama 18 bulan, demikian laporan  Reuters , di New York, Selasa (14/1) atau Rabu (15/1) pagi WIB.
Dilaporkan  Bloomberg News , Amerika Serikat akan meninjau dan menghapus tarif yang ada tidak lebih dari 10 bulan setelah kesepakatan itu ditandatangani.
Departemen Keuangan AS, Senin, menghapus China dalam daftar manipulator mata uang, yang dinilai sebagai tindakan perdamaian sebelum penandatanganan kesepakatan itu.
Sentimen risiko membaik dan permintaan untuk aset  safe-haven  seperti yen Jepang menurun pada tanda-tanda bahwa kedua negara lebih dekat untuk meredakan perang perdagangan yang disalahkan sebagai tekanan terbesar bagi pertumbuhan global.
Kesepakatan perdagangan itu "tidak membahas masalah struktural, tetapi setidaknya bagi pasar, ini mengurangi beberapa tekanan dan kecemasan serta ketidakpastian yang mengganggu pasar sepanjang 2019," kata Mark McCormick, analis TD Sekuritas di Toronto.
Yen naik menjadi 109,92 per dolar setelah melesat ke posisi 110,2, yen per dolar tertinggi sejak 23 Mei.
Yuan di pasar  offshore  China melemah menjadi 6,89, setelah naik menjadi 6,87 per dolar, level terkuat sejak 11 Juli.
Franc Swiss juga mencapai level tertinggi sesi itu di posisi 0,966 per dolar karena  safety buying , sehari setelah Amerika Serikat memasukkan Swiss ke dalam daftar pemantauan manipulator mata uang.
Euro jatuh ke posisi USD1,1130 dari level tertinggi lima bulan USD1,1239 pada 31 Desember.
Data yang dirilis Selasa menunjukkan harga konsumen AS naik sedikit pada Desember dan tekanan inflasi bulanan yang mendasarinya menurun, yang dapat memungkinkan Federal Reserve mempertahankan suku bunga tidak berubah setidaknya sepanjang tahun ini.
Fokus utama data ekonomi Amerika berikutnya adalah penjualan ritel yang akan diumumkan Kamis. (ef)

Sumber : Admin