Tembaga London Melemah Didorong Ketidakpastian Stimulus China
Monday, December 09, 2024       15:00 WIB

Ipotnews - Harga tembaga London melemah, Senin, karena ketidakpastian atas sinyal stimulus baru dari petinggi China bulan ini membebani sentimen.
Data yang menunjukkan tekanan disinflasi yang terus bertahan di konsumen utama logam tersebut, China, juga memperburuk mood pasar.
Kontrak tembaga tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0,4% menjadi USD9.160 per metrik ton, pada pukul 14.31 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Senin (9/12).
Sementara, kontrak tembaga Januari yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) bertambah 0,3% menjadi 74.740 yuan (USD10.269,30).
Fokus pasar tertuju pada pertemuan Central Economic Work Conference China, bulan ini, di mana para pemimpin tertinggi negara itu akan menetapkan target pertumbuhan ekonomi untuk 2025.
Sejauh ini, investor menghadapi kekecewaan karena minimnya langkah-langkah stimulus fiskal yang agresif oleh China untuk meningkatkan ekonominya yang lesu.
"Setiap sinyal untuk stimulus moneter atau fiskal yang lebih tinggi akan disambut dengan baik - meski tampaknya pasar memiliki default setting untuk kecewa dengan upaya stimulus China sejauh ini," kata Natalie Scott-Gray, analis StoneX.
Inflasi konsumen China mencapai titik terendah dalam lima bulan sepanjang November karena harga makanan segar turun, sementara deflasi pabrik terus berlanjut, yang memperlihatkan upaya Beijing baru-baru ini untuk menopang permintaan ekonomi yang goyah memiliki dampak yang terbatas.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium turun 0,3% ke posisi USD2.597 per ton, timbal (lead) melemah 0,1% menjadi USD2.070, nikel berkurang 0,3% jadi USD16.005, timah menyusut 0,1% ke level USD29.125, sementara seng (zinc) naik 0,4% menjadi USD3.083,5.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium turun 0,4% menjadi 20.340 yuan per ton, seng melemah 0,1% ke posisi 25.590 yuan, timbal berkurang 0,1% jadi 17.740 yuan, sementara timah menguat 0,3% menjadi 244.450 yuan, dan nikel melonjak 1,4% ke level 127.000 yuan. (ef)

Sumber : Admin