Terbebani Proyeksi Kenaikan Suku Bunga The Fed, IHSG Diprediksi Melemah Pekan Ini
Monday, October 03, 2022       05:18 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diprediksi melemah pada pekan ini, karena investor mencemaskan proyeksi kenaikan suku bunga Federal Reserve.
"Pelaku pasar mencemaskan proyeksi kenaikan Fed Fund Rate yang bakal tetap agresif jadi 4,4% di akhir 2022 dan 4,6% di 2023. Artinya, suku bunga acuan The Fed yang rendah tidak akan terwujud dalam waktu dekat," kata Direktur Equator Swarna Investama, Hans Kwee, saat dihubungi  Ipotnews,  Minggu (2/10).
The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin. Dilansir  Bloomberg , Kamis (22/9), rapat Federal Open Market Committee ( FOMC ) yang berlangsung 20-21 September 2022 memutuskan kenaikan kisaran suku bunga acuan 75 basis poin menjadi 3-3,25%.
Dalam paparannya setelah keputusan suku bunga, Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral akan terus mencari bukti kuat bahwa inflasi bergerak turun ke arah target 2%.
Sementara itu, median prospek kenaikan suku bunga oleh pejabat The Fed, atau yang disebut dot plot, memperkirakan suku bunga acuan naik menjadi 4,4% pada akhir 2022, meningkat dari proyeksi pada Juni 2022 sebesar 3,4%.
Adapun proyeksi suku bunga untuk akhir 2023 tetap pada 4,6%. Dot plot pada akhir tahun 2024 naik menjadi 3,9% dari 3,4%, sedangkan prospek suku bunga acuan jangka panjang tetap pada 2,5%.
Faktor kedua, kata Hans, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut akan terjadi resesi global pada 2023. Hal ini mengacu pada studi Bank Dunia yang menilai kebijakan pengetatan moneter oleh bank sentral akan berimplikasi pada krisis pasar keuangan dan pelemahan ekonomi.
"Kalau bank sentral di seluruh dunia melakukan peningkatan suku bunga secara ekstrem dan bersama-sama, dunia pasti mengalami resesi pada 2023," ujar Menkeu dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (27/9).
"Ini juga akan menjadi sentimen negatif yang membuat IHSG melemah," ujar Hans.
Pelaku pasar juga mencermati konflik Rusia-Ukraina di mana Langkah pengambil alihan wilayah Ukraina oleh Rusia memicu potensi sanksi baru. Inflasi dalam negeri yang lebih tinggi mungkin akan menjadi sentimen negatif pasar. " IHSG berpotensi konsolidasi melemah dengan support di level 6.926-6.809 dan resistance di 7.156-7.252," tutur Hans.
Mengutip data  Ipotnews,  IHSG pada Jumat (30/9) ditutup pada level 7.040,80, menunjukkan pelemahan mingguan 1,92% dibanding pekan sebelumnya yang berakhir di 7.178,58. (Adhitya/ef)

Sumber : Admin