Terbebani Saham IBM Dan Intel Corp, Dow Jones Serta S&P 500 Loyo
Saturday, January 23, 2021       07:44 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street ke arah zona pelemahan pada ujung perdagangan akhir pekan ini. Pelemahan Wall Street seiring koreksi turun saham-saham unggulan teknologi, Intel dan IBM karena harapan kepada aktivitas penuh perekonomian dalam beberapa bulan ke depan pudar.
Indeks Dow Jones Industrial Average ( DJIA ) melorot 0,57 persen ke level 30.996. Indeks S&P 500 turun 0,30 persen ke posisi 3.841. Sedangkan Indeks Nasdaq naik tipis 0,09 persen ke arah 13.543.
Harga saham IBM Corp tumbang 9,91 persen menjadi penghambat laju Dow Jones. Pendapatan kuartalan IBM meleset dari ekspektasi akibat turunnya penjualan yang jarang terjadi pada unit perangkat lunaknya.
Intel Corp tergelincir 9,29 persen setelah komentar CEO perusahaan tersebut, Pat Gelsingner menunjukkan kurangnya dukungan yang kuat dari outsourcing.
Namun pelemahan di sektor teknologi diimbangi oleh penguatan Microsoft Corp da Apple Inc. Kedua saham IT unggulan menahan penurunan pada indeks utama pasar saham AS dan mengangkat Nasdaq sedikit.
Energi dan keuangan adalah sektor saham yang berkinerja terburuk di antara 11 sektor dalam Indeks S&P pada hari Jumat. Sementara sektor utilitas defensif dan kelompok real estat menguat.
"Setiap penundaan atau kemunduran dalam tema pembukaan kembali (aktivitas ekonomi) mungkin akan menjadi hambatan bagi sektor energi," kata Andrew Mies, kepala investasi di 6 Meridien di Wichita, Kansas. "(Tapi) pasar memberi tahu Anda bahwa kepercayaannya pada saham siklikal sekarang berkurang."
S&P 500 dan Nasdaq menanggalkan pelemahan tak lama setelah bel pembukaan perdagangan karena data menunjukkan aktivitas manufaktur AS secara mengejutkan melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari 13,5 tahun terakhir pada awal Januari. Ini berbeda dengan data Indeks Akvitas Bisnis di Uni Eropa yang mengecewakan.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai sebanyak 12,79 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,68 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Terlepas dari kelemahan, tiga indeks utama mencatatkan kenaikan mingguan. Indeks Nasdaq ada di kinerja mingguan terbaiknya sejak 6 November
karena investor masuk ke Alphabet Inc, Apple Inc dan Amazon.com Inc untuk mengantisipasi laporan pendapatan mereka di minggu-minggu mendatang.
Untuk minggu ini, S&P naik 1,94 persen, Dow bertambah 0,59 persen dan Nasdaq secara tidak resmi naik 4,19 persen.
Dengan valuasi saham yang mendekati level yang belum pernah terlihat sejak era Dotcom, beberapa pelaku pasar mengatakan varian baru COVID-19 dan gangguan dalam
peluncuran vaksin menimbulkan risiko jangka pendek.
Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa krisis ekonomi AS semakin dalam dan bahwa pemerintah perlu mengambil tindakan besar sekarang untuk membantu
orang Amerika yang sedang berjuang.
"Kepastian mutlak yang dirasakan investor seminggu yang lalu ... beberapa di antaranya mulai menghilang dari pasar." Mies menambahkan, terkait penurunan virus dan
dibukanya kembali perekonomian.
Komite Keuangan Senat dengan suara bulat menyetujui nominasi Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan USA wanita pertama, menunjukkan bahwa dia akan dengan
mudah memenangkan persetujuan penuh Senat.
Indeks S&P 500 membukukan 16 kali posisi tertinggi baru dalam 52-minggu dan tidak ada posisi terendah baru. Sedangkan Nasdaq mencatat 189 kali tertinggi baru dan 7 terendah baru.
(reuters)

Sumber : admin