Terdorong Sentimen Positif Global, Bursa Eropa Dibuka Sedikit Lebih Tinggi
Wednesday, August 11, 2021       14:46 WIB

Ipotnews - Bursa saham utama Eropa, Rabu (11/8), dibuka sedikit menguat, mengikuti kenaikan moderat yang terlihat di pasar Asia-Pasifik dan Wall Street.
Indeks Pan-European STOXX 600 bergerak 0,2% lebih tinggi pada awal perdagangan, didukung kenaikan harga saham sektor sumber daya dasar sebesar 0,9%, sementara harga saham sektor utilitas turun 0,2%.
Laman CNBC melaporkan, indeks FTSE 100 Inggris dibuka naik 0,39% (28,19 poin) ke level 7.189,23. Indeks DAX 30 Jerman sedikit bertambah 0,01% (2,06 poin) di posisi 15.772,77. Indeks CAC 40 Prancis menguat 0,13% (8,75 poin) menjadi 6.828,96.
Pembukaan positif yang hati-hati di Eropa mengikuti sentimen serupa di Asia-Pasifik, di mana sebagian besar pasar utama membukukan kenaikan.
Di Amerika Serikat, saham berjangka AS sebagian besar bergerak mendatar di awal perdagangan premarket pada hari Rabu. Sebelumnya, di pasar reguler Dow dan S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi setelah Senat AS mengesahkan RUU infrastruktur senilai USD1 triliun, yang mengalokasikan USD550 miliar untuk pengeluaran di beberapa bidang termasuk transportasi dan jaringan listrik.
Rencana anggaran infrastruktur Senat diharapkan dapat membantu memberikan dorongan ekonomi karena puncal pertumbuhan AS mulai melambat setelah pembukaan kembali dari pandemi. Indeks saham berjangka AS bergerak mendatar.
Investor internasional akan mengawasi rilis data AS pada hari ini, dengan rilis Indeks Harga Konsumen periode Juli.
Survei ekonom Dow Jones memperkirakan indeks telah naik 0,5% di bulan lalu, atau 5,3% ( year-on-year ). Pada Juni lalu indeks harga konsumen melonjak 0,9%, yang merupakan kenaikan bulanan terbesar sejak Agustus 2008. Data tersebut diyakini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan Federal Reserve AS mengenai suku bunga.
Jerman dan Italia juga dijadwalkan akan merilis data inflasi akhir untuk periode Juli.
Di bursa Eropa, sejumlah emiten akan merilis kinerja keuangannya, dari E.On, Thyssenkrupp, Uniper, ABN AMRO , Prudential, Deliveroo, dan Admiral Group. ( CNBC )

Sumber : admin