Terseret Kejatuhan Minyak Pesaing, Harga CPO Berjangka Melemah
Tuesday, February 18, 2025       13:41 WIB

Ipotnews - Minyak kelapa sawit (CPO) berjangka Malaysia melorot, Selasa, terbebani kejatuhan harga minyak nabati pesaing, sementara trader menunggu prospek yang lebih positif untuk mendukung perdagangan.
Harga minyak kelapa sawit acuan untuk kontrak pengiriman Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 18 ringgit, atau 0,4%, menjadi 4.524 ringgit (USD1.017,54) per metrik ton pada jeda tengah hari, setelah menguat pada sesi sebelumnya, demikian laporan  Reuters,  di Kuala Lumpur, Selasa (18/2).
"Pasar tertekan melemahnya minyak biji-bijian pesaingnya tanpa berita bullish yang signifikan untuk mendukung harga," kata seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur.
Harga minyak kedelai (soyoil) Dalian yang paling aktif turun 0,03% sementara harga minyak kelapa sawitnya naik 0,04%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade menyusut0,82%.
Harga minyak kelapa sawit mengikuti pergerakan minyak pesaingnya, karena berkompetisi untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati (vegetable oil) global.
Ringgit, mata uang perdagangan kelapa sawit, melemah 0,32% terhadap dolar, membuat komoditas tersebut lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Indonesia menetapkan target untuk menanam kembali 120.000 hektare perkebunan kelapa sawit milik petani kecil tahun ini.
Panen kedelai Brasil untuk musim 2024/25 mencapai 23% dari area yang ditanami, hingga Kamis lalu, naik 8 poin persentase dari pekan sebelumnya, sementara 32% dari total area telah dipanen, kata konsultan agribisnis AgRural.
Harga minyak mentah Brent tertekan di awal perdagangan, setelah membukukan kenaikan di sesi sebelumnya menyusul serangan pesawat nirawak di stasiun pemompaan pipa minyak di Rusia yang mengurangi aliran dari Kazakhstan.
"Minyak kelapa sawit dapat menembus resistance di level 4.548 ringgit per metrik ton dan naik ke kisaran 4.593 ringgit hingga 4.633 ringgit," kata analis teknikal Reuters, Wang Tao. (ef)

Sumber : Admin