The Fed Indikasikan Tahan Suku Bunga, Logam Mulia Melesat
Thursday, February 14, 2019       04:05 WIB

Ipotnews - Harga emas melesat ke level tertinggi lebih dari sepekan, Rabu, di tengah tanda-tanda Federal Reserve kemungkinan akan bersabar pada kenaikan suku bunga lebih lanjut, tetapi reli ekuitas global membuat kenaikan logam mulia agak tertahan.
Harga emas di pasar spot menguat 0,1 persen menjadi USD1.311,29 per ounce pada pukul 01.43 WIB, setelah menyentuh tingkat tertinggi sejak 4 Februari di posisi USD1.318,12 per ounce, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Rabu (13/2) atau Kamis (14/2) dini hari WIB. Sementara,emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,1 persen menjadi USD1.315,10 per ounce.
Pejabat The Fed mengindikasikan bahwa mereka akan mendukung jeda kenaikan suku bunga untuk menilai dampaknya terhadap perekonomian.
"Tampaknya The Fed benar-benar akan jauh lebih  dovish pada ekspektasi mereka terhadap suku bunga," kata Phil Streible, analis RJO Futures di Chicago.
"Indeks Harga Konsumen bisa menambah dampak yang kecil, inflasi tampaknya diredam saat ini dan akibatnya emas terus reli karena itu."
Harga konsumen AS tidak berubah untuk bulan ketiga berturut-turut pada Januari, mengarah pada kenaikan tahunan terkecil inflasi dalam lebih dari satu setengah tahun, yang dapat memungkinkan The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil untuk sementara waktu.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan bunga dan cenderung membebani dolar.
"Lompatan di atas USD1.325 dapat memicu kenaikan baru," ujar Kepala Analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa.
"Kalau tidak, pergerakan lateral ini bisa berlanjut ketika investor menunggu berita tentang perundingan perdagangan AS-China dan data ekonomi makro lainnya, mengkonfirmasi (atau tidak) perlambatan ekonomi yang diperkirakan untuk 2019/2020."
Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan pembicaraan dengan China berjalan dengan baik, Rabu, ketika dua negara ekonomi terbesar di dunia itu berusaha untuk menuntaskan kesepakatan.
Harapan untuk resolusi dalam sengketa perdagangan berkepanjangan membantu melanjutkan reli selama sepekan di pasar saham global, Rabu.
Kendati ETF emas utama yang dilacak oleh  Reuters  telah berkurang lebih dari satu persen, mencerminkan sedikit penurunan dalam emas sejak awal tahun ini, ETF meningkat sekitar lima persen sejak pertengahan Agustus, mengikuti kenaikan sekitar 13 persen dalam emas pada periode yang sama.
Namun, arus masuk ke dalam SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, terus turun, menyusut sekitar tiga persen sepanjang bulan ini setelah empat kali kenaikan bulanan berturut-turut.
"Ini mencerminkan membaiknya sentimen di pasar keuangan secara keseluruhan, yang merupakan sedikit hambatan bagi emas," tutur analis Julius Baer, Carsten Menke.
"Namun saya tidak akan memperkirakan arus keluar ini akan terus berlanjut mengingat ada konsensus keseluruhan bahwa emas berada dalam pola  uptrend  jangka panjang."
Logam lainnya, palladium tergelincir 0,3 persen menjadi USD1.399 per ounce.Platinum turun 0,1 persen menjadi USD785,50 per ounce, sedangkan perak melemah 0,3 persen jadi USD15,66 per ounce. (ef)

Sumber : Admin