The Fed Isyaratkan Kenaikan Suku Bunga Lebih Lanjut, Wall Street Terangkat
Thursday, May 26, 2022       05:51 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street menguat, Rabu, setelah risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve menunjukkan bank sentral siap untuk menaikkan suku bunga lebih jauh dari yang diantisipasi pasar.
Dow Jones Industrial Average ditutup melompat 191,66 poin, atau 0,6%, menjadi 32.120,28, demikian laporan   CNBC ,  di New York, Rabu (25/5) atau Kamis (26/5) pagi WIB.
Sementara, indeks berbasis luas S&P 500 meningkat 0,95% atau 37,25 poin menjadi 3.978,73, sedangkan Nasdaq Composite Index melambung 1,51% atau 170,29 poin menjadi 11.434,74.
Risalah dari pertemuan 3-4 Mei The Fed menunjukkan para pejabat melihat perlunya menaikkan suku bunga dengan cepat, dan mungkin lebih dari yang diperhitungkan pasar, untuk meredakan tekanan inflasi baru-baru ini.
"Sebagian besar peserta menilai bahwa kenaikan 50 basis poin dalam kisaran target kemungkinan akan sesuai pada beberapa pertemuan berikutnya," bunyi risalah tersebut.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun sedikit berubah setelah rilis tersebut, terhenti di sekitar 2,75%, tetapi saham melesat ke tertinggi sesi Rabu setelah risalah diumumkan. Baru-baru ini, ketakutan investor bergeser dari suku bunga yang lebih tinggi menuju kemungkinan resesi karena inflasi tetap mendekati level tertinggi 40 tahun.
"Tidak ada kejutan, itulah sebabnya kita mungkin melompat, dan bahkan setelah itu terjadi, kita bisa berada di mana saja," kata Peter Boockvar, Chief Investment Officer Bleakley Advisory Group. "Tidak ada yang baru di dalamnya, tetapi pasar tidak ingin mendengar sesuatu yang lebih  hawkish  daripada sikap  hawkish  yang sudah mereka tunjukkan."
Ritel juga tetap menjadi fokus Rabu, memimpin pasar lebih tinggi setelah indeks utama dibuka di zona merah. Pembalikan ini mengikuti laporan bahwa sejumlah penawar masih bersaing untuk mengakuisisi Kohl's, yang sahamnya meroket hampir 11,9%. The SPDR S&P Retail ETF melejit 6,8%.
Saham Nordstrom melonjak lebih dari 14% setelah perusahaan itu melampaui ekspektasi penjualan dan meningkatkan prospek setahun penuh. Dick's Sporting Goods melesat sekitar 9,7% karena laba yang kuat meskipun memangkas prospeknya. Best Buy melejit hampir 9%, meski mendapatkan  downgrade  dari Barclays, merespons laporan keuangan yang variatif, Selasa.
Pengecer merilis laporan keuangan sejak pekan lalu yang menarik perhatian investor yang ingin melihat bagaimana perusahaan mengelola lonjakan inflasi. Investor dan analis menunjukkan bahwa apa yang tampak seperti kehancuran ritel mencerminkan pergeseran permintaan konsumen untuk jasa ketimbang barang. Beberapa menunjukkan saham mungkin mendapatkan terlalu banyak hukuman untuk laporan keuangan mereka.
"Saya tahu semua orang fokus pada Walmart dan Target," yang menakuti investor ketika mereka jatuh didorong laporan keuangan yang lemah pekan lalu, "tetapi mari kita fokus pada sesuatu seperti TJX yang benar-benar memberikan dan menaikkan panduan margin mereka," tutur Chief Investment Strategist Hightower Advisors, Stephanie Link.
Di tempat lain, saham teknologi melambung setelah memimpin kerugian pasar di sesi sebelumnya. Intuit melonjak 8,2% setelah perusahaan  tax software  itu melaporkan laba dan pendapatan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, dan perusahaan menaikkan prospek kuartal saat ini. DocuSign dan Zoom Video masing-masing melesat lebih dari 8%. Nvidia menambahkan 5% menjelang laporan keuangannya setelah bel.
Sementara,  consumer discretionary  dan energi adalah sektor dengan kinerja terbaik di S&P 500. Keduanya masing-masing naik sekitar 2,8% dan hampir 2%.
Bahkan dengan kenaikan hari ini, semua indeks utama masih dekat dari posisi terendahnya. Nasdaq Composite, yang mengungguli indeks lainnya pada sesi Rabu, masih jauh di wilayah  bear market,  anjlok sekitar 29,5% dari level tertinggi 52-minggu. S&P 500, yang berjuang untuk menghindari  bear market , sekarang 17,4% di bawah rekornya. Dow 13% dari level tertingginya. (ef)

Sumber : Admin