The Fed Pertahankan Suku Bunga Tak Berubah, Wall Street Sumringah
Thursday, July 30, 2020       04:33 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona hijau, Rabu, karena saham teknologi melesat dan Federal Reserve mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Dow Jones Industrial Average naik 160,29 poin, atau 0,61%, menjadi 26.539,57, demikian laporan CNBC dan  AFP , di New York, Rabu (29/7) atau Kamis (30/7) pagi WIB.
Sementara, indeks berbasis luas S&P 500 melonjak 1,24% atau 40,00 poin menjadi 3.258,44, sedangkan Nasdaq Composite Index melesat 1,35% atau 140,85 poin menjadi 10.542,94.
Facebook dan Amazon masing-masing meroket lebih dari 1% bersama dengan Apple dan Alphabet. Penguatan itu terjadi ketika CEO perusahaan tersebut bersaksi di hadapan anggota parlemen Amerika Serikat setelah penyelidikan selama setahun terhadap praktik anti-persaingan mereka. Investor mencari tahu tentang bagaimana Big Tech menangani tantangan  antitrust  dari regulator.
Saham Big Tech berada di antara yang mencatat kinerja terbaik tahun ini. Facebook dan Alphabet sama-sama melambung lebih dari 13% (year-to-date) hingga sesi Rabu. Amazon meroket 64,2% sepanjang periode tersebut dan Apple naik 29,5%.
Sikap The Fed
Dalam sebuah pernyataan, komite pembuat kebijakan The Fed mengatakan aktivitas ekonomi dan lapangan kerja di Amerika "meningkat dalam beberapa bulan terakhir namun tetap jauh di bawah level awal tahun."
Komite itu menambahkan bahwa "permintaan yang lebih lemah dan harga minyak yang secara signifikan lebih rendah menahan inflasi harga konsumen. Secara keseluruhan kondisi keuangan membaik dalam beberapa bulan terakhir, sebagian mencerminkan langkah-langkah kebijakan untuk mendukung ekonomi dan aliran kredit ke rumah tangga dan bisnis Amerika."
The Fed memangkas suku bunga AS ke kisaran 0-0,25% awal tahun ini dalam upaya untuk mendukung perekonomian, dan mempertahankan kondisi pasar yang stabil. Chairman Jerome Powell mengatakan kepada wartawan bahwa The Fed akan mempertahankan langkah-langkah stimulus bersejarahnya sampai mereka yakin ekonomi telah "melewati" krisis.
"Ini benar-benar sesuai dengan apa yang kami prediksi," kata Gregory Faranello, Kepala Perdagangan Suku Bunga di AmeriVet Securities. "Mereka dengan jelas mengaitkan keberhasilan ekonomi dengan virus korona...mereka semua terlibat dalam hal ini."
Namun, Eric Winograd, ekonom AllianceBernstein, menilai The Fed harus mengambil tindakan lebih agresif dalam upaya merangsang ekonomi riil.
"Mereka menunjukkan  sense of urgency  untuk mendukung pasar keuangan. Mereka tidak menunjukkan urgensi untuk mendukung ekonomi riil," kata dia.
"Apa yang dapat mereka lakukan - apa yang saya prediksi akan mereka lakukan, semoga pada September - menyediakan panduan lanjutan yang mencakup variabel ekonomi dan mengatakan mereka tidak akan menaikkan suku bunga sampai inflasi di atas 2%. Mereka juga bisa melakukan kontrol kurva imbal hasil; itu sesuatu dalam  toolkit  mereka."
Laporan Keuangan
Pekan tersibuk dari musim laporan keuangan berlanjut, dengan General Electric dan Boeing merilis angka kuartalan terbaru mereka. GE melaporkan pendapatan lebih kuat dari perkiraan bersama dengan kerugian yang lebih luas dari ekspektasi. Saham raksasa industri itu anjlok 4,4%. Boeing juga membukukan kerugian yang lebih luas dari estimasi dan sahamnya merosot 3%.
Saham Advanced Micro Devices melonjak lebih dari 12,5% setelah pembuat  chip  itu membukukan laba kuartalan lebih baik dari perkiraan dan mengeluarkan panduan optimistis untuk tahun ini.
Starbucks mengalami kerugian selama kuartal ketiga tahun fiskal, tetapi jaringan kedai kopi terbesar di dunia itu menaikkan perkiraan untuk kuartal saat ini, mendorong sahamnya melesat lebih dari 3%.
"Sudah jelas bahwa yang terburuk sudah berakhir untuk keuntungan perusahaan," kata David Lefkowitz, Kepala Ekuitas UBS Global Wealth Management. "Namun, laju pemulihan masih bergantung pada jalur virus korona dan stimulus pemerintah lebih lanjut."
"Dalam pandangan kami, ini akan sangat penting karena sejumlah perusahaan menyebutkan bagaimana dukungan pemerintah sangat penting bagi pemulihan dan bisnis mengantisipasi bahwa lebih banyak bantuan akan dibutuhkan," kata Lefkowitz. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 15:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of KDTN
Thursday, Mar 28, 2024 - 15:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of WOWS
Thursday, Mar 28, 2024 - 15:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of PPRI
Thursday, Mar 28, 2024 - 15:25 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of RCCC
Thursday, Mar 28, 2024 - 15:21 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ESTI
Thursday, Mar 28, 2024 - 15:18 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ULTJ
Thursday, Mar 28, 2024 - 15:13 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of FOLK