Tindakan Keuangan Paling Penting Sebelum Pensiun
Wednesday, May 24, 2023       18:59 WIB

Ketika berada pada masa persiapan pensiun, yaitu satu atau dua tahun menjelang pension, tentu kita ingin agar masa pensiun kita merupakan masa yang menyenangkan dan sangat dinantikan ( golden period ).
Tetapi, apa yang harus kita persiapkan sebelum memasuki masa pensiun? Jika Anda belum melakukannya, berikut ini adalah beberapa hal (tindakan keuangan) yang paling penting yang harus Anda persiapkan.
1. Susun anggaran pensiun (atau perbaharui anggaran pensiun jika sudah ada)
Tentu saja, menyusun  anggaran pensiun  tidak perlu seketat ketika kita menyusun  anggaran bulanan  pada waktu kita masih memiliki banyak kewajiban yang harus diselesaikan. Tetapi kita tetap perlu menyusun anggaran pensiun itu, terlebih jika kita punya rencana untuk relokasi ke kota lain, atau jika kita berencana untuk berwiraswasta setelah pensiun nanti.
Hal yang paling penting di sini adalah bahwa Anda mengetahui besarnya perkiraan pengeluaran tiap bulan pada masa pensiun, dan bahwa selalu ada uang yang tersisa dari dana pensiun yang Anda terima setiap bulan.
Mengapa dalam setiap anggaran pensiun, jumlah pengeluaran setiap bulan harus lebih kecil dari dana pensiun yang Anda terima setiap bulan? Jawabannya adalah karena pada masa pensiun, Anda tidak boleh lagi berutang.
Pada waktu kita masih aktif bekerja, kekurangan dari penghasilan dapat kita tutupi dengan utang jangka pendek seperti utang kartu kredit, dengan harapan utang itu dapat kita bayarkan pada bulan-bulan berikutnya dari sumber-sumber pendapatan lainnya. Misalnya dari uang THR (tunjangan hari raya), atau dari pendapatan dari sumber lain-lain.
Tetapi tidak demikian halnya ketika kita sudah pensiun. Berutang pada masa pensiun dapat menjadi sangat berbahaya, karena hal itu berarti pengeluaran lebih besar dari pemasukan.
2. Sesuaikan portofolio investasi untuk pendapatan (income)
Jika portofolio investasi dana pensiunmu ditaruh di dalam aset-aset tak berwujud, seperti yang sering diusulkan oleh sebagian besar perencana keuangan, maka pada masa persiapan pensiun Anda harus mulai menyesuaikan portofolio investasimu ke dalam instrumen pendapatan tetap (obligasi). Bukan lagi pada instrumen saham-saham yang bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan ( growth ).
Pada waktu kita mempersiapkan dana pensiun, jangka waktu atau masa investasi (horizon) kita masih panjang atau sangat panjang. Karena itu, kita umumnya menaruh dana pensiun kita ke dalam instrumen beresiko tinggi seperti saham-saham.
Tetapi, menjelang pensiun, kita harus mengurangi paparan (eksposur) portofolio kita dalam saham-saham, dan mengalihkannya ke dalam instrumen yang resikonya lebih rendah seperti instrumen pendapatan tetap (obligasi) atau instrumen pasar uang.
Karena masa investasi (horizon) kita tinggal pendek, dan kita tidak akan bisa kembali seperti semula ( recover ) jika investasi kita dalam saham-saham mengalami kerugian.
3. Belilah asuransi kesehatan (Jika Anda belum punya)
Asuransi sering dianggap pemborosan atau buang-buang uang saja, sampai ketika kita membutuhkannya. Ketika kita masih aktif bekerja, umumnya pihak perusahaan yang mempekerjakan kita akan mengurus semua keperluan asuransi kita (asuransi kematian, asuransi kecelakaan diri, dan asuransi kesehatan).
Ketika kita pensiun, maka semua biaya-biaya asuransi itu menjadi beban kita. Kecuali resiko kematian yang pasti akan terjadi, oleh karena itu asuransi kematian itu ( life insurance ) wajib kita miliki. Di sini saya ingin menekankan pentingnya kita memiliki asuransi kesehatan, baik untuk diri kita sendiri, maupun untuk pasangan kita (atau, kalau memungkinkan, beli juga untuk anak-anak kita).
Resiko jatuh sakit, walau pun jarang terjadi pada waktu tubuh kita masih muda dan sehat, pada akhirnya akan terjadi juga. Semakin tua umur kita, akan semakin sering kita sakit. Jadi, dengan asuransi kesehatan, klaim pasti akan terjadi. Jangan terlalu banyak berpikir untung dan rugi pada waktu membeli asuransi kesehatan. Jika premi asuransi itu masih sanggup Anda bayar, belilah.
Ketika kita pensiun, asuransi kesehatan kumpulan ( grup insurance ) dari kantor biasanya juga berakhir. Kita harus membeli asuransi kesehatan individual yang setara. Belilah asuransi kesehatan yang mempertanggungkan biaya-biaya rumah sakit ( in-patient ) seumur hidup, bukan tahun per tahun.
Premi asuransi ini terlihat mahal, tetapi itu menunjukkan tingkat resiko yang dihadapi perusahaan asuransi untuk tertanggung yang telah berusia relatif tidak muda lagi.
4. Jangan mengambil kredit pinjaman baru berjangka panjang
Pada waktu kita pensiun, semua utang yang ada seharusnya telah lunas, atau akan segera lunas. Seseorang tidak dapat pensiun dengan tenang kalau ia masih memiliki utang yang belum lunas. Jika Anda bermaksud untuk berwiraswasta pada waktu pensiun, lakukanlah dengan uang pribadi, dan tidak dengan berutang.
Anda mungkin merasa bahwa utang baru yang Anda ambil sesuatu yang penting sekali, misalnya utang jangka menengah untuk biaya uang pangkal kuliah anak Anda. Tetapi, dari sudut pandang perencana keuangan, itu menandakan bahwa Anda belum siap untuk pensiun karena masih banyak biaya dan pengeluaran yang harus Anda tanggung.
5. Tentukan bagaimana akan mengisi hari demi hari pada masa pensiun
Satu hal penting yang sering dilupakan oleh orang yang akan segera pensiun adalah mempersiapkan dirinya untuk mengisi hari demi hari pada masa pensiunnya. Ketika masih aktif bekerja, jadual kegiatan harian kita mungkin sudah ditentukan oleh orang lain. Rapat ini dan itu, menghadiri seminar, memeriksa laporan yang dibuat bawahan dan lain-lain.
Pada waktu pensiun, jika kita tidak merencanakannya dengan baik, kita mungkin akan terbangun pagi hari untuk berangkat ke kantor, tidak menyadari bahwa kita telah pensiun.
Mengisi hari pada masa pensiun mungkin tidak termasuk tindakan keuangan, tapi ini adalah hal yang sangat penting untuk direncanakan dengan baik. Hal yang dapat saya anjurkan adalah milikilah hobby yang akan membuat Anda senang untuk melakukannya tanpa merasa ada pihak yang memaksa Anda untuk melakukannya. Anda mungkin suka membaca novel, lakukanlah itu. Atau, Anda mungkin suka memasak dan mencoba resep masakan baru, lakukanlah itu.
Atau, Anda mungkin suka berdiri mengajar di depan kelas, lakukanlah itu. Dulu, ketika baru lulus ujian CFA dan mendapatkan gelar sebagai CFA  charter holder  penulis juga mengajar ilmu keuangan di salah satu universitas swasta setiap hari Sabtu. Tetapi, pada waktu itu, motivasinya untuk mengajar adalah mendapatkan tambahan uang setiap minggunya. Pada waktu pensiun, buat Anda yang suka mengajar di depan kelas, Anda harus melakukan itu sebagai hobby dan bukan untuk mendapatkan uang tambahan.
 Oleh : Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS