Tips Memiliki Rumah Sendiri untuk Millenial
Wednesday, April 18, 2018       13:12 WIB

Generasi millenial, generasi kelahiran 1981-1994, diprediksi akan sulit untuk memiliki rumah sendiri dalam jangka waktu 5 tahun ke depan. Ini tak mengherankan bagi beberapa  financial planner  karena   indikasi meningkatnya sifat konsumtif di kalangan generasi millenial.
Mereka lebih suka menghabiskan uang pada barang yang memberi kepuasan sementara seperti gadget, games, dan makanan mewah, dibandingkan aset seperti rumah atau emas batangan.
Studi yang dilakukan oleh situs Rumah123 dan Karir pada 2016 menyebutkan bahwa kenaikan rata-rata gaji pada 2016 sebesar 10%. Angka ini hanya setengah dari minimal angka kenaikan harga rumah setiap tahun yaitu 20%.
Tak hanya itu, survei itu juga menyebutkan bahwa rata-rata pendapatan generasi millenial ada pada angka 6 jutaan. Angka tersebut membuat banyak generasi millenial menjadi tidak terkualifikasi untuk mengikuti program KPR. Terutama di kota metropolitan seperti Jakarta, dimana untuk mengikuti program KPR atau bahkan program rumah DP 0%, dibutuhkan penghasilan minimal 7 jutaan untuk sebuah rumah seharga 300 juta.
Menurut survei yang sama juga disebutkan bahwa hanya 17% dari generasi millenial yang terkualifikasi untuk mengikuti program KPR.
Fakta ini cukup mengkhawatirkan karena jika generasi millenial ini tidak memiliki sebuah asset seperti rumah pada masa pensiunnya mendatang, mereka berpotensi untuk menjadi beban anggaran untuk kesejahteraan negara.
Hasil survei Tim Hartley ( Pacific Financial Service ) mendapati bahwa saat memasuki usia pensiun, 49% orang hidupnya bergantung pada orang lain, 29% meninggal, 12% turun gaya hidup, 5% harus terus bekerja, dan hanya 5% terakhir yang dapat mendapatkan kebebasan secara finansial.
Oleh karena itu, disarankan jika kamu ingin membantu keluargamu, pasanganmu, dan orang-orang di sekitarmu di masa mendatang, mulailah berinvestasi sekarang. Hindari menghabiskan uang pada hal-hal yang hanya memberikan kepuasan semata.
Untuk kamu yang baru belajar berinvestasi bisa mencoba belajar berinvestasi di reksadana pasar uang. Reksadana jenis ini tepat untuk kalian yang memiliki profil risiko konservatif dan baru belajar berinvestasi di reksadana. Demi mudahnya, cobalah berinvestasi pada reksadana pasar uang CIMB Principal Cash Fund dari PT CIMB -Principal Asset Management.
PT CIMB -Principal Asset Management sendiri merupakan perusahaan Manajer Investasi (MI) regional yang berpengalaman untuk mengelola dana nasabah. MI ini mengelola beragam produk reksadana dan PDNI (Pengelolaan Dana Nasabah Individual) bagi investor institusi dan perorangan di Indonesia yang berdiri sejak 2007 didukung oleh CIMB Group, salah satu perusahaan keuangan terbesar di kawasan ASEAN, dan Principal Financial Group, perusahaan jasa keuangan skala global dalam daftar Fortune500.
Satu hal yang perlu diingat, investasi melalui reksadana mengandung risiko. Calon pemodal wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang.

Sumber : PT CIMB-Principal Asset Management