Tips untuk  Calon Tertanggung Asuransi Jiwa yang Pertama Kalinya
Tuesday, January 18, 2022       15:27 WIB

Pada artikel sebelumnya tantang perencanaan keuangan kita telah membahas empat tipe asuransi yang penting untuk Anda ketahui sebagai bagian dari perencanaan keuangan yang Anda lakukan.
Ke-empat tipe asuransi itu adalah: 1) asuransi jiwa, 2) asuransi kebakaran, 3) asuransi kendaraan, dan 4) asuransi Kesehatan. Perlu kami tambahkan di sini, bahwa sebagai bagian dari asuransi jiwa, ada pula pertanggungan atas kecelakaan diri ( personal accident ), yaitu pertanggungan atas resiko kematian atau cacat tetap (permanen) akibat kecelakaan yang ditanggung oleh pihak asuransi.
Pada artikel sekarang kita akan membahas tentang asuransi jiwa, khususnya tentang hal-hal yang perlu Anda ketahui sebelum membeli polis asuransi jiwa untuk pertama kalinya. Hal ini perlu dibahas, terutama bagi calon Tertanggung yang baru pertama kali membeli asuransi jiwa, karena asuransi jiwa biasanya dijual oleh agen yang merupakan anggota keluarga dekat atau teman dekat, sehingga jarang menekankan aspek manfaat asuransi yang penting diketahui oleh calon Tertanggung.
Asuransi jiwa biasanya dibeli ketika seseorang memasuki 'tahapan baru' dalam hidupnya, di mana terjadi penambahan tanggung jawab (dan resiko jika tanggung jawab tersebut tidak dapat dipenuhi karena hal-hal yang tidak terduga sebelumnya).
Tahapan baru ini misalnya adalah pernikahan, atau kelahiran anak dalam keluarga, di mana seorang suami sekarang memiliki tanggung jawab baru untuk memberi nafkah istri dan anaknya, dan tanggung jawab untuk menanggung biaya-biaya pendidikan untuk anak.
Tetapi kebutuhan akan asuransi jiwa juga dapat timbul karena diwajibkan atau dipersyaratkan oleh pihak lain. Misalnya, sudah lumrah jika seseorang membeli rumah secara kredit (KPR), maka pihak bank atau kreditur akan mewajibkan debitur untuk membeli asuransi jiwa atas dirinya. Sehingga jika 'terjadi sesuatu yang tidak diinginkan' atas diri sebitur, maka utang debitur itu akan dibayarkan oleh pehak asuransi, dan utang KPR -nya menjadi lunas.
Jika Anda adalah calon pembeli polis asuransi jiwa untuk pertama kali, baik karena keinginan sendiri ataupun diwajibkan oleh pihak bank (kreditur), maka ada beberapa hal yang sebaiknya Anda ketahui.
Ketahui Situasi Keuangan Anda Saat Ini
Kecuali Anda membeli asuransi jiwa karena pengajuan KPR, dimana pihak Penanggung (perusahaan asuransi) serta jumlah pertanggungan telah ditentukan oleh Bank (kreditur), maka Anda sebaiknya mengetahui situasi keuangan Anda pada saat mengajukan permohonan pertanggungan asuransi jiwa. Tujuannya adalah untuk mengetahui hal-hal atau resiko-resiko keuangan yang belum  tercover  atau masih perlu dijaga seandainya Anda mengalami hal yang tidak diinginkan ( untimely death ).
Misalnya, katakanlah Anda adalah seorang kepala rumah tangga dengan seorang istri dan dua orang anak yang masih balita yang menjadi tanggungan. Istri Anda saat ini hanya menjadi ibu rumah tangga saja karena ingin berkonsentrasi mengurus anak-anaknya yang masih kecil. Anda masih memiliki kredit KPR yang belum lunas, dan juga Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) senilai tiga ratus juta yang dicicil selama tiga tahun.
Selain utang KPR dan KKB, Anda masih memiliki  outstanding  Kredit Tanpa Agunan (KTA) dari penerbit kartu kredit senilai lima puluh juta rupiah. Anda ingin membeli asuransi jiwa yang akan melindungi keluarga Anda jika Anda mendadak meninggal dunia karena sakit atau pun kecelakaan.
Dari cerita di atas, dapat kita ketahui bahwa Anda memiliki tanggung jawab (dan resiko) atas:
1. Utang KPR (sudah di- cover  sebesar  outstanding  pinjaman pada waktu KPR itu disetujui),
2. Utang KKB (hanya kendaraan bermotor itu saja yang akan ditanggung oleh asuransi jika hilang atau rusak, tetapi resiko kematian pengemudi tidak ikut ditanggung).
3.Utang kartu kredit sebesar  outstanding  lima puluh juta rupiah (tidak diasuransikan).
4.Resiko biaya hidup sehari-hari untuk seorang istri dan dua anak (jika Anda meninggal dunia).
5.Resiko biaya Pendidikan dua orang anak sampai lulus kuliah (jika Anda meninggal dunia).
Berapakah Perlindungan Asuransi yang Anda Butuhkan?
Dari cerita di atas, Anda ternyata membutuhkan perlindungan asuransi jiwa atas utang KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) sebesar Rp300 juta yang menurun dalam waktu tiga tahun, utang atas  outstanding  KTA sebesar Rp50 juta, biaya hidup tiga orang, dan biaya Pendidikan dua orang anak.
Atas utang KKB dan KTA ini dapat diambil asuransi jiwa berjangka ( term life ) sebesar Rp350 juta yang mempertanggungkan jiwa Anda seandainya Anda meninggal dunia dalam waktu tiga tahun. Sayang sekali, karena preminya yang relatif sangat murah, asuransi jiwa berjangka ini pada umumnya tidak tersedia untuk individu. Karena itu, sebagai penggantinya, dapat diambil asuransi jiwa seumur hidup ( whole life ) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp350 juta.
Untuk pertanggungan biaya hidup istri dan dua anak (seandainya suami meninggal dunia hari ini) serta biaya Pendidikan anak-anak dapat diambil asuransi jiwa seumur hidup ( whole life ) sekurang-kurangnya sebesar sepuluh kali lipat penghasilan Anda selama setahun. Jadi, misalnya penghasilan Anda adalah sepuluh juta rupiah sebulan, atau 120 juta setahun, maka besarnya asuransi yang disarankan adalah 1,2 miliar rupiah.
Pilih Tipe Polis Asuransi Jiwa yang Tepat untuk Anda
Pada dasarnya asuransi jiwa dibagi atas tiga tipe saja: asuransi berjangka ( term life ), asuransi seumur hidup ( whole life ), dan asuransi jiwa gabungan ( endowment ). Asuransi berjangka mempunyai premi paling murah, karena dalam asuransi tipe berjangka, pihak Penanggung tidak memiliki kewajiban membayar apapun jika periode asuransi berakhir dan pihak Tertanggung masih hidup. Artinya, pihak Penanggung tidak perlu mencadangkan sejumlah uang atas resiko kematian Tertanggung. Akan tetapi, di Indonesia, asuransi ini umumnya tidak dijual kepada individu.
Sebagai gantinya, kita harus melihat ke asuransi jiwa seumur hidup ( whole life ). Asuransi jiwa seumur hidup adalah asuransi yang akan membayarkan sejumlah uang apabila pihak Tertanggung suatu waktu meninggal dunia. Asuransi jiwa seumur hidup ( whole life ) relative lebih mahal dari asuransi berjangka, karena pihak Penanggung harus melakukan pencadangan atas resiko kematian tertanggung (yang pasti akan terjadi). Besarnya premi asuransi seumur hidup ( whole life ) dibandingkan asuransi jiwa berjangka adalah sekitar 7 atau 8 kali lebih mahal untuk jumlah pertanggungan yang sama.
Asuransi jiwa  endowment  adalah asuransi jiwa yang memberi perlindungan (pembayaran) jika dalam masa asuransi pihak Tertanggung meninggal dunia, dan akan tetap membayar sejumlah uang apabila Tertanggung tetap hidup. Sebagai gantinya, pihak Tertanggung wajib membayar premi sekaligus di muka, atau premi berkala setiap tahun dalam masa pertanggungan.
Contoh asuransi jiwa  endowment  adalah asuransi pendidikan anak, yang akan membayarkan sejumlah uang pertanggungan jika dalam periode asuransi pihak Tertanggung meninggal dunia. Dalam hal pihak Tertanggung tidak meninggal dunia, maka asuransi ini tetap akan membayar sejumlah uang sesuai dengan jadwal yang disepakati. Asuransi jiwa  endowment  bertujuan untuk mewujudkan harapan pihak Tertanggung (dalam hal ini pembayaran uang sekolah anak-anaknya), apapun yang terjadi pada Tertanggung.
Ketahui Hal-hal yang Mempengaruhi Premi Pertanggungan Asuransi Jiwa Anda
Ada beberapa hal yang mempengaruhi premi asuransi jiwa Anda terutama yaitu usia, jenis kelamin, dan kebiasaan merokok/ tidak merokok. Hal lain yang  mungkin  akan dipertimbangkan oleh pihak Penanggung adalah kondisi kesehatan Tertanggung pada waktu mengajukan pertanggungan asuransi jiwa. Untuk tambahan perlindungan atas resiko kecelakaan diri ( personal accident ) akan dilihat juga jenis pekerjaan Tertanggung, dan mungkin jenis hobi (berbahaya atau tidak), dan kebiasaan menyetir.
Pada usia yang lebih muda, dan kondisi Kesehatan yang prima, premi asuransi jiwa akan lebih murah karena resiko kematian Tertanggung lebih kecil. Dari segi jenis kelamin, untuk resiko kematian, tertanggung wanita diperkirakan akan hidup lebih lama dari Tertanggung pria, sehingga resiko kematian Tertanggung wanita sedikit lebih rendah (secara statistik wanita berumur lebih panjang dari pria).
Kebiasaan merokok, tergantung pada berapa banyak rokok yang dihisap per hari, akan membuat premi asuransi jiwa naik tinggi, karena resiko bagi Penanggung juga meningkat. Jika Anda ingin tidak dikategorikan sebagai perokok, umumnya pihak Tertanggung akan mensyaratkan Anda untuk tidak merokok apapun dalam setahun terakhir.
Ketahui Prinsip-prinsip Dasar Underwriting Asuransi Jiwa
Ada dua prinsip dasar  underwriting  asuransi jiwa. Pada waktu pihak asuransi jiwa (Penanggung) menerima permohonan pertanggungan asuransi jiwa seseorang, maka Penanggung akan mensyaratkan pihak Tertanggung untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ( medical ) atau tidak melakukan pemeriksaan kesehatan ( non-medikal ).
Untuk usia tertentu, atau kondisi Kesehatan tertentu, atau jumlah pertanggungan tertentu, pihak Tertanggung dapat diminta untuk melakukan pemeriksaan Kesehatan (yang dapat mencakup beberapa pemeriksaan laboratorium yang mahal). Pemeriksaan Kesehatan ini harus dilakukan di klinik atau rumah sakit yang ditunjuk oleh perusahaan asuransi dan biaya pemeriksaan Kesehatan akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Jika karena sesuatu sebab tertentu pihak Tertanggung tidak jadi (membatalkan) mengambil asuransi, maka biaya pemeriksaan kesehatan  dapat  dibebankan kepadanya.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS