Top! Market Cap BRI Melesat 66,4 Kali Sejak IPO, Jadi Rp 867 T
Friday, March 01, 2024       19:43 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia -Kapitalisasi pasar alias market capitalization ( market cap ) saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk() menyentuh angka Rp 867 triliun pada akhir 2023. Nilai tersebut meningkat66,4 kali sejak bank pelat merah ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) atauIPO tahun 2003.
Sementara pada saat ini, market cap saham bahkan sudah mencapai Rp 928,30 triliun. Nilai tersebut merupakan market cap nomor dua terbesar di BEI, di bawah PT Bank Central Asia Tbk().
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) hari ini, Jumat (1/32024)BRI memutuskan untuk membagikan dividen Rp 319 per lembar saham dari laba tahun buku 2023.
Adapun pada tahun lalu BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp 84 per lembar saham. Dengan demikian sisa dividen yang akan dibagikan BRI sebesar Rp 235.
Sementara itu secara total BRI memutuskan membagikan divide senilai Rp 48,1 triliun atau sekitar 80% dari laba 2023.
Lebih rinci, publik akan mendapatkan Rp 25,71 triliun dan pemerintah Rp 22,39 triliun. Publik dan pemerintah pada tahun lalu telah mendapatkan dividen interim sebesar Rp6,77 triliun dan Rp 5,9 triliun, sehingga sisa dividen yang akan dibagikan tahun ini Rp 18,94 triliun dan Rp 16,49 triliun.
"Sebagai bagian rencana kerja jangka panjang strategi transformasi BRIvolution 2.0, the most valuable banking group Southeast Asia dalam RUPS bri tahun 2024 hari ini telah setujui penggunaan laba bersih konsolidasi sebesar 80%," kata Sunarso usai RUPST, Jumat (1/3/2024).
Sebelumnya Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perusahaan yang dia pimpin memiliki kemampuan untuk secara konsisten membagikan dividen dalam jumlah jumbo.
Ia menjelaskan BRI memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 27%. Jumlah itu melampaui ketentuan Basel III yang mensyaratkan minimal CAR perbankan sebesar 17,5%.
"Kalau setiap tahun hanya mengkonsumsi CAR 2%, maka saya katakan jadi 4 sampai 5 tahun ke depan, BRI tidak butuh nambah modal. Kan modalnya lebih dari cukup, berapa pun laba BRI, tidak masalah jika laba itu dibagi dalam bentuk dividen," kata Sunarso.

Sumber : cnbcindonesia.com