Tumbuh Hampir 10%, SKK Migas Proyeksikan Investasi Hulu USD11,2 Miliar Tahun Ini
Friday, November 09, 2018       19:43 WIB

Ipotnews - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan investasi hulu migas hingga akhir 2018 mencapai 11,2 miliar dolar AS, meningkat dari realisasi 2017 sebesar 10,2 miliar dolar karena beberapa proyek mulai membangun fasilitas produksinya.
Investasi hulu migas dipengaruhi besar cadangan yang bisa diproduksikan, sehingga diperlukan penemuan cadangan raksasa (giant discovery) baru untuk dapat meningkatkan investasi sekaligus menjaga kelangsungan industri hulu migas.
Dalam menyiasati kebutuhan investasi eksplorasi yang berkelanjutan, pemerintah menetapkan komitmen kerja pasti, yang harus dikeluarkan kontraktor kontrak kerja sama ( KKKS ). Apabila tidak dilakukan, maka harus tetap disetorkan kepada pemerintah.
Nilai kumulatif komitmen yang ditetapkan dari 2019 hingga 2026 sebesar 1,3 miliar dolar AS.
"Ada dua hal yang menjadi parameter utama sebuah perusahaan akan berinvestasi di proyek hulu migas, pertama adalah persentase internal rate of return (IRR) yang baik dan certainty kelangsungan proyek," ucap Kepala Amien Sunaryadi, Jumat (9/11)
SKK Migas juga berusaha menekan angka biaya operasi yang dikembalikan (cost recovery). Dari angka yang dipatok lebih rendah dari tahun 2017 yaitu sebesar 10,1 miliar dolar, per 31 Oktober 2018, biaya cost recovery berada diangka 9,7 miliar dolar atau 97 persen.
Sementara itu, per 31 Oktober 2018, rata-rata lifting minyak bumi sebesar 776 ribu barel per hari (bopd). Angka ini sekitar 97 persen dari target dalam APBN 2018 yang sebesar 800 ribu bopd. Untuk gas bumi, liftingnya sebesar 1.143 setara barel minyak per hari (boepd) atau sekitar 95 persen dari target yang sebesar 1.200 boepd.
"Menurunnya angka lifting migas tidak dapat serta merta menurunkan angka cost recovery karena lapangan-lapangan di Indonesia yang sudah mature membutuhkan biaya yang cukup besar," kata Amien.(Antara)

Sumber : admin