Umumkan Stock Split Rasio 1:10, Saham Sekar Laut (SKLT) ARA
Monday, October 02, 2023       14:02 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sekar Laut Tbk. ( SKLT ) berencana akan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1 : 10. Langkah tersebut karena saham perseroan selama ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan usaha perseroan dan peningkatan laba bersih dari tahun ke tahun.
Direktur John Canfi Gozal menyebut, harga saham yang sebelumnya Rp 500 per saham, sekarang telah bergerak di kisaran Rp 2.500 per saham.
"Karena itu Direksi memandang perlu mengambil tindakan agar saham perseroan lebih terjangkau kepada masyarakat luas. Maka itu, Direksi hendak mengusulkan agenda Stock Split saham perseroan agar likuiditas saham bisa menjadi lebih baik," ujarnya dikutip melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/10).
Menyusul pengumuman tersebut, saham emiten industri makanan ini langsung melonjak dan menyentuh batas auto rejection atas (ARA) pada perdagangan Senin (2/10) pagi. Saham SKLT tercatat naik 24,68% ke R0 2.930/saham. Meski demikian nilai transaksi hanya tercatat Rp 104,32 juta yang melibatkan 36,3 ribu saham dan ditransaksikan 93 kali.
Rencananya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) akan diadakan tanggal 09 November 2023. Jika disetujui, maka pengumuman stock split dilakukan pada tanggal 16 november 2023.
Tanggal akhir perdagangan saham dengan nominal lama di pasar regular dan pasar negosiasi pada tanggal 21 november 2023.
Perdagangan saham dengan nominal baru di pasar regular dan pasar negosiasi pada tanggal 22 november 2023. Perdagangan saham di pasar tunai dimulai pada tanggal 24 november 2023.
Dengan adanya stock split 1:10, maka diperkirakan nilai per lembar saham akan mengikuti menjadi 1/10 dari harga sebelumnya.
"Dengan harga yang lebih terjangkau, maka diharapkan dapat menarik minat investor dan masyarakat untuk memilih saham perseroan sebagai tujuan investasi, sekaligus meningkatkan likuiditas saham perseroan di bursa," sebutnya.
Saat ini, harga saham perseroan berkisar Rp2.000-Rp3.000/saham. Setelah terjadi nya Stock maka diperkirakan harga saham akan bergerak di Rp200-Rp300 per saham.
"Saat ini, belum ada rencana Korporasi yang hendak dilaksanakan setelah Stock Split," pungkasnya.
Tanggapan BEI
Di sisi lain, BEI mendukung rencana Perseroan untuk meningkatkan likuiditas saham Perseroan. Untuk itu, Bursa dapat mempertimbangkan Perseroan untuk melakukan stock split dengan rasio 1 : 10.
"Bursa akan terus memantau pergerakan harga saham dan kondisi fundamental Perseroan sampai dengan Perseroan memperoleh persetujuan atas rencana perubahan nilai nominal dalam Rapat Umum Pemegang Saham," sebut manajemen BEI.
(fsd/fsd)

Sumber : www.cnbcindonesia.com