Wacana Marger Bank Syariah anak Himbara, Indef: Perlu Cepat dan Tepat
Friday, July 03, 2020       17:59 WIB

Ipotnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), Erick Thohir, mengajukan wacana untuk menggabungkan (merger) bank-bank syariah yang merupakan anak usaha Himbara. Merger yang bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi direncanakan akan dilakukan Februari tahun depan.
Menanggapi rencana itu Peneliti senior INDEF, Enny Sri Hartati menilai bahwa konsolidasi perbankan BUMN memang harusnya sudah dilakukan sejak dahulu, namun tak kunjung direalisasikan. Menurut Enny tidak ada yang salah dengan wacana merger bank syariah yang diajukan oleh Erick Thohir.
"Itu adalah wacana yang bagus. Tapi konsolidasi ini perlu kecepatan dan ketepatan program karena saat ini sedang ada Pandemi Covid-19," ujar Enny dalam keterangannya, Jumat (3/7).
Enny menilai pemerintah memang perlu mengkaji lebih jauh detail rencana merger tersebut, karena akan mengubah kelembagaan. Merger perlu dilakukan dengan persiapan matang dan terencana. Jika konsolidasi berhasil dijalankan dengan baik dan benar, maka bank-bank BUMN juga bisa dikonsolidasi seluruhnya, tidak hanya yang syariah.
"Perubahan kelembagaan harus terencana dengan baik dan sebagainya karena menyangkut berbagai aspek, tidak hanya sekadar digabungkan. Jika proses konsolidasi dilakukan dengan benar, jangankan yang syariah, seluruh bank BUMN konvensional juga perlu berkonsolidasi, kalau tidak kita sulit untuk bertarung dengan global," imbuhnya.
Adapun bank-bank syariah yang rencananya akan dimerger adalah PT Bank BRI Syariah Tbk (), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah. BSM memiliki fokus di segmen kredit korporasi, sedangkan BRI Syariah memiliki fokus pada penyaluran kredit di segmen UMKM . Kemudian BNI Syariah fokus ke  consumer banking , menyasar milenial, dan  international funding  karena BNI memiliki sejumlah cabang di luar negeri.
Sepanjang kuartal I tahun 2020, kinerja tiga bank tersebut terlihat kokoh dalam menghadapi kondisi krisis pandemi Covid-19. mengalami peningkatan pembiayaan di segmen ritel sebesar 49,74 persen menjadi Rp20,5 triliun. Sedangkan BNI Syariah yang baru menjadi Bank Buku III pada kuartal pertama tahun ini, berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih 58,1 persen dibandingkan tahun lalu, menjadi Rp 214 miliar.
Sementara BSM membukukan laba bersih sebesar Rp 368 miliar pada kuartal I-2020, naik 51,53 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (yoy). (Marjudin)

Sumber : Admin