Waduh! Saham KAEF Dibanting & Kena ARB Lagi
Thursday, January 14, 2021       10:39 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perusahaan farmasi pelat merah, PT Kimia Farma Tbk () kembali ambles pada perdagangan Kamis (14/1/21) pagi ini, di tengah sentimen vaksinasi nasional.
Tercatat harga saham yang diperdagangkan pukul 09:12 WIB pagi ini berada di posisi Rp 6.050/unit dan kembali menyentuh level terendah yang diijinkan oleh regulator ( auto rejection bawah /ARB) yakni 6,92%.
Padahal dua hari sebelumnya, baru saja sukses melesat menembus level tertinggi sepanjang sejarahnya, yakni di level Rp 7.575/saham.
Tim Riset CNBC Indonesia sendiri menganggap bahwa kenaikan mayoritas saham-saham farmasi yang sudah melesat sejak vaksin Sinovac tiba di Indonesia pertama kali sudah tergolong tidak wajar.
Hal ini juga diaminkan oleh regulator yakni Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sempat memberikan status UMA ( Unusial Market Activity ) kepada saham yang menandakan adanya pergerakan pasar tidak wajar di saham-saham tersebut.
Koreksi saham farmasi masih terjadi di tengah sentimen terkait vaksin Covid-19 masih menjadi faktor utama penggerak pasar hari ini. Setelah BPOM memberikan lampu hijau penggunaan darurat vaksin Covid-19 buatan Sinovac dan telah disuntikan kepada Presiden Jokowi Rabu pagi kemarin.
Sebelumnya pada Desember lalu Indonesia berhasil mengamankan sebanyak 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac. Kemarin ada tambahan 15 juta bahan baku vaksin tiba di Tanah Air.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi sadikin mengatakan bahwa bahan baku tersebut akan langsung diproses dalam laboratorium milik Bio Farma untuk kembali ditindaklanjuti. Bio Farma memiliki waktu sekitar satu bulan untuk memproduksi vaksin.
"Sehingga nanti di awal Februari kita sudah punya 12 juta vaksin dari 15 juta bahan baku ini," terang mantan Wakil Menteri Badan Usaha Miliki Negara ( BUMN ) itu kepada awak media.
(chd/chd)

Sumber : cnbcindonesia.com