Wall Street Berakhir di Teritori Merah, Terbebani Data Tenaga Kerja Amerika
Thursday, December 07, 2023       04:38 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona merah, Rabu, didorong penurunan saham megacaps dan energi karena tanda-tanda melambatnya pasar tenaga kerja memperkuat ekspektasi Federal Reserve dapat mulai memangkas suku bunganya awal tahun depan.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup turun 0,39% atau 17,84 poin menjadi 4.549,34, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di New York, Rabu (6/12) atau Kamis (7/12) pagi WIB.
Sementara itu, Nasdaq Composite Index menyusut 0,58% atau 83,20 poin menjadi 14.146,71, sedangkan Dow Jones Industrial Average berkurang 0,19% atau 70,13 poin menjadi 36.054,43.
Laporan ADP National Employment menunjukkan jumlah pekerja swasta meningkat 103.000 pekerjaan sepanjang November, di bawah ekspektasi ekonom sebesar 130.000. Hal ini memberikan bukti terbaru pelemahan pasar tenaga kerja, sehari setelah berita penurunan lowongan pekerjaan untuk periode Oktober.
Data ketenagakerjaan terbaru itu memperkuat ekspektasi bahwa kampanye kenaikan suku bunga the Fed mendinginkan perekonomian.
"Saat ini, hal ini konsisten dengan keseluruhan pertumbuhan lapangan kerja yang melemah, dan sejauh ini hal tersebut tidak menjadi masalah karena perekonomian masih berjalan dengan baik," kata Bill Merz, Kepala Riset Pasar Modal U.S. Bank Wealth Management, di Minneapolis.
"Yang mengkhawatirkan adalah jika tren ini bertahan terlalu lama dan mengakibatkan hilangnya lapangan kerja dalam jumlah besar."
Kejatuhan saham energi membebani indeks utama Wall Street, dengan harga minyak anjlok 4% karena lonjakan persediaan bensin Amerika yang lebih besar dari perkiraan memperburuk kekhawatiran terhadap permintaan bahan bakar.
Dari 11 indeks sektor S&P 500, delapan di antaranya mencatat penurunan, dipimpin sektor energi yang merosot 1,64%, diikuti oleh pelemahan sektor teknologi informasi sebesar 0,93%.
Nvidia ambles 2,3%, sementara Microsoft dan Amazon masing-masing kehilangan lebih dari 1%.
Laporan non-farm payrolls yang lebih komprehensif untuk periode November, dirilis Jumat, akan memberikan kejelasan lebih besar mengenai kondisi pasar tenaga kerja.
Investor secara luas memperkirakan the Fed akan mempertahankan suku bunga tetap stabil pada pertemuan minggu depan, dan berpotensi mulai menurunkannya pada Maret.
Mayoritas ekonom dalam jajak pendapat  Reuters  mengatakan mereka yakin the Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah setidaknya sampai Juli, lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.
Optimisme terhadap pemotongan suku bunga membantu mendorong S&P 500 melesat hampir 9% pada November, dan benchmark tersebut kini turun sekitar 9% di bawah rekor penutupan tertinggi pada Desember 2021.
Volume di bursa Wall Street relatif besar, dengan 11,3 miliar lembar saham diperdagangkan, dibandingkan rata-rata 10,7 miliar lembar saham dalam 20 sesi terakhir.
Plug Power anjlok 5,9% setelah Morgan Stanley men-downgrade perusahaan sel bahan bakar hidrogen itu menjadi "underweight" dari "equalweight".
Raksasa tembakau Altria Group dan Philip Morris International masing-masing tergelincir 2,8% dan 1,6%, setelah rekannya di Inggris, British American Tobacco, mengatakan akan kehilangan USD31,5 miliar dari langkah write down nilai beberapa merek rokok Amerika.
Campbell Soup melambung 7,1% setelah perusahaan tersebut melampaui ekspektasi laba kuartalan, dibantu harga makanan kemasan dan snack yang lebih tinggi. (Investing/ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Walgreens Boots Alliance Inc (4,24%)
-Boeing Co (1,18%)
-3M Company (1,12%)
Saham berkinerja terburuk
-American Express Company (-1,81%)
-Intel Corporation (-1,55%)
-Johnson & Johnson (-1,22%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Campbell Soup Company (7,18%)
-Carnival Corporation (5,91%)
-Bath & Body Works Inc (4,94%)
Saham berkinerja terburuk
-Brown Forman (-10,37%)
-First Solar Inc (-6,50%)
-Old Dominion Freight Line Inc (-5,55%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-MicroAlgo Inc (295,87%)
-Sera Prognostics Inc (161,43%)
-Altamira Therapeutics Ltd (54,70%)
Saham berkinerja terburuk
-Webuy Global Ltd (-60,84%)
-Neurosense Therapeutics Ltd (-35,84%)
-Starbox Group Holdings Ltd (-34,45%).

Sumber : Admin