Ipotnews - S&P 500 mencatat penurunan beruntun empat hari, Rabu, pelemahan terpanjang sejak awal Mei, ketika pelaku pasar bersiap untuk menghadapi pertemuan penting antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping, akhir pekan ini.
Indeks berbasis luas itu ditutup melemah 0,12 persen atau 3,60 poin menjadi 2.913,78, menyerahkan keuntungan dari hari sebelumnya, demikian laporan   CNBC  dan  AFP , di New York, Rabu (26/6) atau Kamis (27/6) pagi WIB.
Dow Jones Industrial Average turun 11,40 poin atau hanya 0,04 persen menjadi 26.536,82 setelah melesat lebih dari 100 poin saat mengawali sesi.
Nasdaq Composite Index bersinar, menguat 0,32 persen atau 25,25 poin menjadi 7.909,97, dengan kenaikan saham Micron mendorong sektor semikonduktor bergerak lebih tinggi. ETF VanEck Vector Semiconductor (SMH) naik hampir tiga persen ketika saham Micron melonjak lebih dari 13 persen. Nvidia melambung 5,1 persen sedangkan On Semiconductor naik 4,2 persen.
Saham diperdagangkan lebih tinggi untuk sebagian besar sesi Rabu setelah Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan kepada   CNBC  , bahwa dia berpikir "ada jalan" bagi AS dan China untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan. Komentarnya muncul menjelang pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di KTT G20, Osaka, Jepang, akhir pekan ini.
"Ini jelas menyoroti bagaimana eskalasi konflik perdagangan, Mei lalu, berdampak negatif terhadap  return  saham sementara resolusi perdagangan akan mengangkat harga kembali," kata Nick Raich, CEO The Earnings Scout, dalam sebuah catatan. Namun, "ini bukan pernyataan yang baru dari Mnuchin."
Dilaporkan  Bloomberg News , AS bersedia menangguhkan tarif barang-barang China senilai USD300 miliar ketika kedua belah pihak melanjutkan perundingan perdagangan.
Trump mengatakan kepada  Fox Business  bahwa kesepakatan perdagangan AS-China sangat dimungkinkan, tetapi mencatat dia "sangat senang dengan posisi saat ini. Kami menerima banyak uang, dan terus terang [itu] bukan hal yang sangat baik bagi China, tetapi itu adalah hal yang baik bagi kami."
Perundingan perdagangan terhenti bulan lalu setelah AS menaikkan tarif impor China senilai miliaran dolar. China membalas dengan tarifnya sendiri. Ketakutan itu menghilang pada bulan ini setelah Trump mengatakan dia dan Xi setuju untuk bertemu di G20, memicu harapan kemajuan perdagangan antara kedua negara.
Di sisi data, penjualan barang tahan lama Amerika merosot 1,3 persen menjadi USD243,4 miliar pada periode Mei, dengan krisis yang melibatkan pesawat Boeing 737 MAX membebani angka tersebut.
Produsen minyak Apache dan Devon Energy melesat masing-masing sekitar tiga persen setelah laporan persediaan minyak AS yang  bullish  mendongkrak harga minyak berjangka.
Tetapi perusahaan farmasi berada di bawah tekanan, dengan anggota Dow, Pfizer dan Merck, kehilangan sekitar dua persen.
Pengecualian di antara produsen obat adalah AbbVie, yang melompat 3,5 persen sehari setelah mengungkapkan pengambilalihan Allergan senilai USD63 miliar. Saham Abbie turun tajam pada sesi Selasa setelah pengumuman tersebut.
General Mills merosot 4,5 persen setelah penjualan kuartal keempat meleset dari ekspektasi analis, sebagian karena penjualan yang lebih rendah di Amerika Utara dan beberapa kawasan lain.
Tetapi FedEx meroket 2,5 persen setelah melaporkan laba kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan, bahkan ketika memperingatkan bahwa konflik perdagangan yang berkelanjutan kemungkinan akan menekan laba pada tahun fiskal 2020. (ef)

Sumber : Admin