Wall Street Berakhir Positif, Dow Jones Dan S&P 500 Gapai Rekor Tertinggi Lagi
Saturday, April 17, 2021       08:01 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street di USA menorehkan penguatan pada perdagangan akhir pekan ini. Wall Street bergerak rally menuju rekor tertinggi lagi di tengah rilis laporan laba emiten-emiten blue chips yang kuat seiring data lonjakan ekonomi USA sebagai sinyal pemulihan ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average ( DJIA ) naik 164,68 poin (+0,5%) ke posisi 34.200. DJIA menembus level psikologi 34.000 untuk pertama kalinya. Indeks S&P 500 menguat 0,4 persen ke posisi tertinggi baru di level 4.185. Sedangkan Indeks Nasdaq naik tipis 0,1 persen ke level 14.052.
Bursa Wall Street membukukan penguatan mingguan dengan indeks utama semuanya menguat lebih dari 1 persen. Indeks S&P 500 dan Dow Jones menguat secara mingguan untuk keempat kali secara berturut-turut. Sedangkan Indeks Nasdaq membukukan kenaikan mingguan dalam 3 pekan beruntun.
Dari 6 emiten bank papan atas yang telah merilis laporan laba, Morgan Stanley membukukan pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan. Kinerja Morgan Stanley ditopang oleh hasil investasi dan perdagangan yang kuat. Sektor saham turun 2,8 persen, memangkas kenaikan year to date menjadi sebesar 14 persen.
Harga saham PNC Financial naik 2 persen setelah pada kuartal pertama membukukan top line dan bottom line yang lebih dari perkiraan.
"Dorongan Dow menembus 34.000 adalah sinyal bahwa minat investor untuk prospek pertumbuhan di masa depan meluas ke emiten-emiten yang lebih berorientasi pada valuasi," kata Peter Essele, Analis di Commonwealth Financial Network. "Permintaan untuk saham industri dan saham siklikal akan terus berlanjut karena vaksin bertahan dan kinera emiten akan lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya."
Sentimen investor didorong oleh banyaknya data ekonomi minggu ini yang menunjukkan rebound dalam belanja konsumen, sentimen dan data lapangan pekerjaan. University of Michigan mengatakan Jumat, indeks sentimen konsumen naik ke posisi tertinggi satu tahun di posisi 86,5 pada paruh pertama bulan ini dari posisi bulan sebelumnya di 84,9.
Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan pada hari Jumat bahwa ekonomi AS akan lepas landas, tetapi masih tidak ada alasan untuk memulai kebijakan pengetatan.
"Saya pikir ekonomi siap runtuh ," kata Waller kepada Steve Liesman dari CNBC selama wawancara " Squawk on the Street ". "Masih banyak yang harus dilakukan tentang itu, tetapi saya pikir semua orang semakin nyaman dengan pengendalian virus dan kami mulai melihatnya dalam bentuk kegiatan ekonomi."
Data yang keluar Kamis menunjukkan bahwa penjualan Ritel melonjak 9,8% pada Maret karena stimulus tambahan mengirim belanja konsumen melonjak, melampaui perkiraan Dow Jones yang naik 6,1%. Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja melaporkan 576.000 klaim jobless untuk pekan yang berakhir 10 April. Angka jobless klaim ini adalah level terendah sejak Maret 2020.
Kinerja kuat S&P 500 dalam beberapa minggu terakhir telah mendorong kenaikan tahunannya menjadi lebih dari 11%. Sektor siklus telah menjadi pemenang terbesar tahun ini dengan energi dan keuangan memimpin reli.
Harga saham JP Morgan Chase & Co, Goldman Sachs Group, Bank of America Corp dan Wells Fargo & Co menguat antara 0,7 persen hingga 3,8 persen. Apple Inc turun 0,3 persen. Tetapi saham Amazon com Inc, Tesla Inc dan Microsoft corp menguat antara 0,1 persen dan 0,6 persen.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 9,99 miliar saham, lebih rendah dari rata-rata 20 hari perdagangan terakhir sebanyak 11,02 miliar saham. Indeks S&P 500 membukukan 140 posisi tertinggi baru dalam 52 pekan dan tidak membukukan posisi terendah baru. Sedangkan Indeks Nasdaq membukukan 154 posisi tertinggi tertinggi baru serta 102 posisi terendah baru.
(reuters/cnbc/mk)

Sumber : admin