Wall Street Terpukul Prospek Suku Bunga: Dow -1,14%, S&P 500 -1,47% dan Nasdaq -1,57%
Wednesday, September 27, 2023       04:12 WIB

Ipotnews - Indeks utama Wall Street berakhir di zona merah, Selasa, anjlok lebih dari 1% karena imbal hasil US Treasury 10-tahun bertahan di level puncak dalam beberapa tahun, dengan investor masih bergulat dengan prospek suku bunga yang tinggi dalam jangka panjang dan kejatuhan ekonomi.
Dow membukukan persentase penurunan satu hari terbesar sejak Maret, sementara ketiga indeks utama berakhir pada level penutupan terendah dalam lebih dari tiga bulan.
Dow Jones Industrial Average merosot 388,00 poin, atau 1,14%, menjadi 33.618,88, demikian laporan  Reuters,  di New York, Selasa (26/9) atau Rabu (27/9) pagi WIB.
Indeks berbasis luas S&P 500 kehilangan 63,91 poin, atau 1,47%, menjadi 4.273,53, sedangkan Nasdaq Composite Index ambles 207,71 poin, atau 1,57%, menjadi 13.063,61.
Seluruh 11 sektor S&P 500 berakhir lebih rendah. Sektor teknologi anjlok 1,8%, sedangkan kelompok utilitas dan real estate yang sensitif terhadap suku bunga masing-masing melorot 3,05% dan 1,8%.
Indeks volatilitas CBOE , yang dikenal sebagai "pengukur ketakutan" Wall Street, ditutup pada level tertinggi sejak 25 Mei.
Menambah kekhawatiran investor adalah potensi government shutdown Amerika Serikat pada akhir pekan, yang menurut lembaga pemeringkat Moody's akan merugikan kredit negara tersebut.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun melejit ke level tertinggi dalam 16-tahun didorong prospek suku bunga jangka panjang Federal Reserve yang hawkish, pekan lalu.
"Kita terus menyesuaikan diri dengan suku bunga yang lebih tinggi," kata Brad McMillan, Chief Investment Officer Commonwealth Financial Network.
Saham-saham megacap yang mendorong Wall Street bergerak lebih tinggi tahun ini terseret pada sesi Selasa.
Saham Amazon.com tersungkur 4% karena Komisi Perdagangan Federal Amerika mengajukan gugatan antimonopoli yang telah lama ditunggu-tunggu terhadap pengecer online tersebut.
Investor fokus pada indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, dirilis Jumat, untuk mendapatkan gambaran baru mengenai inflasi. Minggu ini juga terdapat data lain termasuk barang tahan lama dan produk domestik bruto kuartal kedua, serta pernyataan dari pembuat kebijakan the Fed seperti Chairman Jerome Powell.
Dalam berita korporasi, saham Immunovant meroket 97% setelah data tahap awal dari pengobatan antibodi eksperimental pengembang obat tersebut melebihi ekspektasi analis.
Sekitar 10,2 miliar saham berpindah tangan di bursa Wall Street, sejalan dengan rata-rata harian selama 20 sesi terakhir. (ef)

Sumber : Admin