Ipotnews - Untuk perdagangan Rabu (3/1), ETF Desk Indo Premier Sekuritas merekomendasikan sejumlah ETF untuk dikoleksi, terutama

XIML

(Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap) yang berisi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di pasar Indonesia.
"Selain itu kami juga melihat ETF yang memiliki bobot tinggi di sektor perbankan menjadi pilihan antara lain

XISR

(Premier ETF SriKehati),

XBNI

(BNI-AM MSCI Indonesia ETF), dan

XBIG

(BNP Paribas IDX30 Growth ETF)," papar ETF Desk dalam catatannya pagi ini.
Global Market Wrap
Wall Street ditutup cenderung melemah kemarin karena aksi profit taking di sektor teknologi. Sementara DXY Index menguat +0.9% ke level 102.2 membuat harga komoditas tertekan dimana Minyak WTI -2.1% ke $70.5/barrel dan Newcastle Coal -5.7% ke $126/ton.
DJI - 37,715 (+0.07%)
S&P500 - 4,742 (-0.57%)
NASDAQ - 14,765 (-1.63%)
SSEC - 2,956 (-0.20%)
EIDO - 22,21 (-0.49%)
Indo 10Y Yield - 6,52 (-0.46%)
USD-IDR - 15,500 (-0.03%)
Domestik, inflasi Indonesia tercatat turun ke level terendah sejak pre-pandemi membuka peluang pelonggaran kebijakan moneter lebih cepat tahun ini. Sementara IHSG mengawali perdagangan ditutup di level tertinggi sepanjang sejarah di 7,323 ditopang inflow Rp463bn.
Berikut update pasar untuk hari ini:
Banks: 11M23,

BMRI

mencatat kinerja yang tertinggi disusul oleh

BBCA

. Kedua bank ni mencatat pertumbuhan dua digit di NII dan PPOP . Sementara pertumbuhan kredit

BMRI

&

BBRI

+14% yoy diikuti oleh

BBCA

+11% yoy, dan

BBNI

+6% yoy.

BMRI

juga mencatat

CASA

+9% yoy.

BMRI

menjadi pilihan utama kami untuk sektor perbankan di tahun ini. Maintain Overweight.
Macro: Dec23, inflasi +0.41% mom; +2.61% yoy dibawah konsensus di +2.74% yoy. Inflasi inti di +0.14% mom; +1.8% yoy menjadikan inflasi inti di FY23 sebesar 2.46%. Kami prediksi inflasi di FY24F di +3.59% yoy dengan potensi penurunan suku bunga di 2H24.

BUMI

: Meraih persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya ( RKAB ) periode 2024-2026 untuk 2 IUPK , yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (AI). Tahun ini,

BUMI

berencana memproduksi 80mn ton batubara dengan perbandingan produksi antara KPC dan Arutmin sebesar 2:1.

INDY

: Melalui anak usahanya, menandatangani fasilitas pinjaman senilai US$300mn atau Rp4.64tn dari

BMRI

dan

BBNI

. Perjanjian fasilitas ini akan digunakan untuk membayar utang perseroan.

GOTO

: Mantan CEO sekaligus Komisaris

GOTO

, Andre Soelistyo, kembali menjual 530mn lembar saham

GOTO

miliknya pada 27-29 Desember 2023 dengan harga rata Rp85.66/lembar.

Sumber : admin