Ipotnews - ETF Desk Indo Premier Sekuritas tetap merekomendasikan ETF yang performa di tahun ini meningkat salah satunya yaitu XISR (Premier ETF SriKehati) yang berisi emiten dengan wawasan sosial, pengelolaan korporasi, dan lingkungan yang tergolong baik serta sederet ETF berbasis indeks.
"Kami juga merekomendasikan nama lain seperti ETF XIPI (Premier ETF Pefindo I-Grade), ETF XIML (Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap), XBNI (BNI-AM MSCI Indonesia ETF), dan XBIG (BNP Paribas IDX30 Growth ETF) yang kesemuanya dikelola secara indeks," papar ETF Desk dalam catatannya pagi ini, Rabu (25/10).
Global Market Wrap
Wall Street akhirnya tercatat menguat mengakhiri kejatuhan selama 5 hari beruntun. Menyambut rilis laporan keuangan emiten seperti Microsoft & Google yg naik diatas ekspektasi.
DJI - 33,141 (+0.62%)
S&P500 - 4,247 (+0.73%)
NASDAQ - 13,139 (+0.93%)
SSEC - 2,961 (-0.02%)
EIDO - 20,96 (+1.50%)
Indo 10Y Yield - 7,34 (+1.33%)
USD-IDR - 15,856 (-0.08%)
Dari harga komoditas, Minyak WTI kembali jatuh ke -2.1% ke level $83.7/barel. Diikuti oleh Gas Alam -4.5% dan Batubara -3.7%.
Asia pagi ini menguat sementara domestik, BBRI merilis laporan keuangannya Q3 pagi ini (yg inline dg ekspektasi konsensus 74.7%) & selanjutnya akan diikuti oleh emiten bluechip lainnya.
Berikut update pasar untuk hari ini:
Consumer Staples:Kami melihat penguatan USD dalam jangka pendek akan memberi sentimen positif terhadap MYOR karena pendapatan dalam bentuk USD yang terbesar di industri. Namun secara jangka menengah, kenaikan USD berdampak kepada sektor konsumer dengan potensi EBIT yang menurun di setiap depresiasi Rupiah sebesar 5%. Maintain Neutral.
BBRI : 9M23, Laba bersih Rp43tn (+12% yoy; +4.7% qoq) dan pendapatan di Rp131tn (+14.4% yoy; +7.4% qoq).
BJBR : 9M23, Laba bersih Rp1.4tn (-21.7% yoy; -6.2% qoq) dan pendapatan Rp10tn (+6.4% yoy; +2.9% qoq).
Property: Pemerintah berencana untuk memberi stimulus subsidi 100% Ppn ditanggung oleh Pemerintah untuk Rumah dibawah Rp2bn dengan periode stimulus sampai dengan Juni 2024, dan subsidi diturunkan ke 50% hingga Desember 2024.
WIKA : Rapat umum pemegang obligasi ( RUPO ) menyepakati perubahan tenggat jatuh tempo pelunasan utang Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 dari tahun 2023 ke 2025 sementara tetap mempertahankan besaran kupon obligasi.
MBAP : Berencana membagikan dividen interim 2023 sebesar Rp245/lembar atau setara dengan 4.6% yield dibanding penutupan kemarin. Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi 1 November 2023.

Sumber : admin