Kasus Virus Corona Makin Meningkat, Indeks S&P 500 ke Level Terburuk
Saturday, January 25, 2020       07:00 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street tertekan aksi jual yang meluas pada perdagangan akhir pekan ini. Para investor meninggalkan pasar saham di tengah maraknya kecemasan terhadap penyebaran virus Corona. Indeks S&P 500 ke level terburuk daam 6 bulan terakhir.
Indeks Dow Jones Industrial Average ( DJIA ) turun 0,58 persen ke level 28.989. Indeks S&P 500 turun 0,90 ke level 3.295. Indeks Nasdaq drop 0,93 persen ke level 9.314.
Pelaku pasar mengawasi dengan cermat perkembangan seputar virus Corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai kasus virus Cornona sudah dianggap keadaan darurat di China. Kasus virus Corona telah menyebabkan 26 orang meninggal dunia di China dan menginfeksi lebih dari 800 orang.
"Pasar membenci ketidakpastian dan virus sudah cukup untuk menyuntikkan ketidakpastian di pasar," kata David Carter, Analis pada lembaga Lenox Wealth Advisors (New York) seperti dikutip Reuters.
Namun beberapa analis meyakini para investor mencari alasan untuk melakukan aksi profit taking. "Virus ini sebenarnya lebih merupakan alasan untuk mengambil profit taking saat ini," kata Sam Stovall, Analis pada CFRA Research yang berbasis di New York.
Paul Nolte, manajer portofolio di Kingview Asset Management di Chicago sependapat. Menurutnya valuasi sudah mahal dan sedang mencari alasan untuk turun. Virus adalah alasan untuk melakukannya.
Saham Intel Corp naik 8,1 persen setelah menyatakan pendapatan pada unit pusat data dan cloud computing. Intel memperkirakan laba pada 2020 akan lebih baik dari ekspektasi.
American Express Co mendapat benefit dari data penjualan ritel di AS yang kuat. American membukukan kenaikan pendapatan tahunan 9 persen yang lebih baik dari perkiraan. Harga saham American Express naik 2,8 persen.
Saham Broadcom Inc naik 1,3 persen setelah menyepakati perjanjian dengan Apple Inc untuk penyediaan komponen nirkabel yang digunakan dalam produk-produknya.
Skyworks Solution dan Qorvo Inc melemah masing-masing 4,6 persen dan 4,5 persen. Kedua perusahaan tersebut adalah pesaing Broadcom Inc.
Volume perdagangan di bursa saham Wall Street AS sebanyak 7,96 miliar saham di atas rata-rata volume perdagangan selama 20 hari sebanyak 7,13 miliar saham.
(reuters)

Sumber : admin