kebijakan BI dan Pengunduran Waktu Vaksinasi Covid-19 Jadi Penekan, Rupiah Melemah di Akhir Pekan
Friday, November 20, 2020       16:18 WIB

Ipotnews - Kebijakan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia dinilai salah momentum. Kebijakan ini direspons negatif oleh pelaku pasar dan membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini melemah.
Mengutip data Bloomberg, Jumat (20/11) dalam penutupan sore , kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp14.165 per dolar AS. Posisi tersebut melemah 10 poin atau 0,07% dibanding penutupan perdagangan pasar spot pada Kamis sore (19/11) di level Rp14.155 per dolar AS.
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan keputusan BI kemarin menurunkan suku bunga acuan di luar dugaan pelaku pasar. Sebelumnya para analis memprediksi BI masih akan mempertahankan suku bunga acuan. "Ini merupakan kejadian yang kedua kali dan pada akhirnya pelaku pasar merespons negatif terhadap kebijakan tersebut," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Jumat (20/11).
Ibrahim mengklaim waktu yang tepat untuk menurunkan suku bunga sebenarnya di bulan Desember, bukan dibulan November. Pada bulan depan, penurunan suku bunga BI akan dilakukan secara bersamaan dengan berbagai bank sentral global seperti The Fed, ECB dan BoE akan bersama-sama menurunkan suku bunga. "Bisa saja suku bunga negatif bagi BoE dan gelontoran stimulus tak terbatas," ujar Ibrahim.
Faktor kedua pelemahan adalah pemerintah Indonesia sebelumnya sudah mengumumkan bahwa masyarakat akan divaksinasi massal pada awal Desember 2020. Namun pihak pemerintah melakukan revisi karena vaksin belum tersedia dan kemungkinan baru akan divaksinasi di akhir kuartal I 2021. "Pelaku pasar merasa kecewa tentang penundaan vaksinasi tersebut," jelas Ibrahim.
Dari luar negeri, semalam, AS telah membuat dua langkah yang saling bertentangan terkait masa depan jalur stimulus COVID-19. Di satu sisi, Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah meminta The Federal Reserve untuk mengembalikan dana untuk sistem pinjaman umum yang dikelola untuk mendukung berbagai organisasi selama pandemi. Di sisi lain, Pemimpin Mayoritas Republik Senat Mitch McConnell telah setuju untuk memulai kembali pembicaraan dengan Demokrat tentang paket stimulus COVID-19 yang baru.
Selain itu, penyebaran pandemi virus corona di AS semakin mencemaskan. Negara bagian California memerintahkan jam malam diberlakukan pada semua pertemuan sosial dalam ruangan dan kegiatan tidak penting di luar rumah. "Sebagian besar negara bagian di AS sedang melalukan berbagai langkah besar untuk mengekang lonjakan infeksi virus corona yang mengkhawatirkan," tutup Ibrahim.(Adhitya)

Sumber : admin