Pada Masa New Normal, Investor Disarankan Tak Langsung Tancap Gas
Wednesday, May 27, 2020       11:37 WIB

Ipotnews - Pemerintah diprediksi segera melakukan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) dan mulai memberlakukan new normal. Dalam kondisi seperti ini, investor jangan terburu-buru tancap gas dalam berinvestasi.
"Tidak bijak jika perilaku investasi kita langsung tancap gas di sektor yang diprediksi mengalami sunrise. Apabila dana terbatas, likuiditas menjadi keutamaan dibanding return," kata Co Founder FFA Institute, Diana Sandjaja, saat dihubungi Ipotnews, Rabu (27/5).
Diana menjelaskan keadaan new normal tentu saja "baru" dialami oleh semua orang akibat penyebaran wabah virus corona. Selama ini para pengamat baru sebatas memprediksi keadaan - keadaan new normal akan seperti apa.
"Di masa-masa awal ini perekonomian akan mulai dibuka kembali dengan berbagai ketentuan pembatasan. Dengan demikian, dalam jangka pendek masih banyak prediksi dan dugaan yang belum pasti," ujar Diana.
Diana menyebut investasi di reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, ataupun deposito dengan special rate bisa menjadi pilihan. Namun bila investor memiliki dana cukup banyak, maka bisa saja dia lebih agresif dengan memilih instrumen yang sedang terdiskon, namun belum bisa merealisasikan gain dalam jangka waktu mengah 3-5 tahun.
"Saham dari sektor yang diprediksi akan dibutuhkan dalam new normal bisa menjadi pilihan," jelas Diana.
Diana menegaskan dari sisi perencanaan keuangan, pakemnya adalah berinvestasi sesuai tujuan keuangan, profil resiko dan jangka waktu investasi serta kemampuan memahami pilihan investasi. Jadi apabila investor tidak memahaminya, sebaiknya instrumen investasi tersebut dihindari.
Diana menyarankan investor lebih banyak berinvestasi di aset likuid pada masa new normal nanti. Terutama bagi yang dalam bisnisnya mengalami penurunan akibat new normal. "Sambil melihat peluang untuk bisa shifting ke prospek bisnis lain," tutup Diana.(Adhitya)

Sumber : Reuters.com