Reksadana Obligasi Emerging Market Catatkan Lonjakan Aliran Masuk Modal
Tuesday, December 12, 2023       09:52 WIB

Ipotnews - Investor mengalirkan modalnya ke reksadana yang diperdagangkan di bursa (exchange-traded fund/ETF) yang melacak surat utang  emerging market  terbesar di dunia. Kepercayaan investor meningkat bahwa Federal Reserve AS telah mendekati akhir dari kampanye pengetatan moneter yang agresif.
iShares JPMorgan USD Emerging Markets Bond ETF mencatatkan arus masuk mingguan terbesar sejak Januari, pada pekan lalu. Investor mengalirkan USD765 juta di tengah euforia yang telah menyedot kembali dana global ke aset berisiko.
Data yang dikumpulkan Bloomberg menunjukkan, ETF obligasi dolar EM besutan JPMorgan itu telah mengalami aliran masuk berkelanjutan selama enam minggu, rentang aliran masuk terpanjang sejak Agustus 2022,
Investor secara aktif mencari peluang di  emerging market  karena prospek  soft landing  di AS. Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang dimulai pada paruh pertama tahun depan meningkatkan minat investor terhadap aset-aset berisiko.
"Arus masuk ke sektor-sektor dengan imbal hasil tinggi merupakan hal yang biasa terjadi pada tahap di mana pasar memperhitungkan skenario  soft-landing ," kata Carlos Asilis, kepala investasi dan pendiri perusahaan penasihat Glovista Investments.
"Pertanyaannya adalah apakah pasar melebih-lebihkan skenario  soft-landing  itu atau tidak," imbuhnya seperti dikutip Bloomberg, Selasa (12/12).
Pertumbuhan yang lebih lambat namun dengan prospek inflasi yang lebih rendah "bermanfaat" untuk mengakhiri kenaikan suku bunga The Fed. Skenario  soft-landing  bisa menjadi "nirwana" bagi sektor-sektor dengan imbal hasil tinggi, ujar Asilis.
Arus masuk ke ETF EM yang terdaftar di bursa efek di AS, berinvestasi di negara-negara berkembang serta menargetkan negara-negara tertentu (termasuk Indonesia) berjumlah USD968,3 juta pada pekan lalu. Pada pekan sebelumnya, aliran dana ke ETF EM naik sebesar USD1,08 miliar, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg. Sepanjang tahun ini, arus masuk dana ke ETF EM mencapai USD12,2 miliar.
Aset-aset India menjadi salah satu perdagangan paling populer tahun ini, dengan memimpin arus masuk dana. Pada saat yang sama, Tiongkok memimpin penurunan, para pedagang semakin pesimis terhadap kemerosotan harga properti yang semakin dalam sehingga mengancam potensi pertumbuhan negara tersebut pada tahun 2024.
Berikut ringkasan pergerakan dana ke  emerging market  pada pekan lalu;
  • ETF Saham meningkat sebesar USD237,4 juta.
  • Reksadana obligasi naik sebesar USD730,9 juta.
  • Total aset turun menjadi USD307,5 miliar dari USD309,4 miliar.
  • Indeks MSCI Emerging Markets ditutup turun 0,7 persen dari minggu sebelumnya pada 975,01 poin.
  • India memiliki arus masuk terbesar, sebesar USD263,6 juta, dipimpin oleh WisdomTree India Earnings Fund.
  • China/Hongkong memiliki arus keluar terbesar, sebesar USD135,8 juta, menyusul penarikan dari Xtrackers Harvest CSI 300 China A-Shares milik DWS Xtrackers. (Bloomberg)



Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, May 02, 2024 - 15:00 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BSBK
Thursday, May 02, 2024 - 14:57 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BOGA
Thursday, May 02, 2024 - 14:54 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BMRI
Thursday, May 02, 2024 - 14:49 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BISI
Thursday, May 02, 2024 - 14:45 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BHAT
Thursday, May 02, 2024 - 14:42 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BDMN
Thursday, May 02, 2024 - 14:38 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BALI
Thursday, May 02, 2024 - 14:35 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BABP