Sambut Sentimen Window Dressing, Pilih Sederet ETF Berikut
Friday, December 01, 2023       10:09 WIB

Ipotnews - Seiring sentimen window dressing di sisa hari perdagangan IHSG tahun ini, karakteristik ETF yang mayoritas berisi proxy pemulihan ekonomi seperti perbankan, telekomunikasi dan konsumer masih menjadi pilihan utama investor.
"Kami masih merekomendasikan ETF yang bersifat broadbased dan berbasis indeks seperti(Premier ETF LQ45), (BNI-AM MSCI Indonesia ETF), dan (BNP Paribas IDX30 Growth ETF). Juga kami melihat ETF yang bersifat tematik yang memiliki komposisi tinggi di sektor perbankan seperti (Premier ETF Sri-Kehati), (Premier ETF Pefindo I-Grade), (Premier FTSE Indonesia ESG), dan (Premier MSCI Indonesia Large-Cap)," papar ETF Desk Indo Premier Sekuritas dalam catatannya pagi ini, Jumat (1/12).
Global Market Wrap
S&P500 menutup perdagangan sebagai salah satu rekor gain bulanan terbaik sepanjang 1 abad terakhir di November dengan total kenaikan +8.9%. Rilis data inflasi PCE, belanja konsumen & pasar tenaga kerja US semalam menunjukkan aktivitas ekonomi yang mendingin dan semakin menguatkan ekspektasi pada berakhirnya siklus kenaikan suku bunga.
DJI - 35,950 (+1.47%)
S&P500 - 4,567 (+0.38%)
NASDAQ - 14,226 (-0.23%)
SSEC - 3,029 (+0.26)
EIDO - 21.75 (+0.32%)
Indo 10Y Yield - 6.616 (-0.27%)
USD-IDR - 15,521 (-0.24%)
Di Eropa, ECB mencatat inflasi turun lebih cepat dibandingkan perkiraan ke level 2.4% di Nov23 (mendekati target 2% Bank Sentral) & membuat potensi pivot suku bunga bisa terjadi kapanpun dalam waktu dekat. Sementara dari komoditas, rapat OPEC + semalam menyepakati pemangkasan tambahan 1 juta barrel/hari namun market merespons negatif karena minyak WTI tercatat -2.8%.
Berikut update pasar untuk hari ini:
Banks: Kinerja 10M23 sektor perbankan dipimpin oleh yang tercatat diatas ekspektasi sementara bank lain inline. mencatatkan performa pertumbuhan laba tertinggi secara mom (+37%). Pertumbuhan kredit tertinggi +14% yoy (+2% mom) dicatatkan oleh sejalan dengan pertumbuhan +8% yoy (+3% mom). Lebih ketatnya likuiditas dan potensi tertekannya NIM akan menjadi tantangan di sektor bank.
: Mendapat sentimen positif dari berakhirnya era suku bunga tinggi, yield US Treasury dan USD yang melemah. Harga komoditas acuan seperti copper (+c.4% MTD/flat YTD) & gold (+c.3% MTD/+12% YTD). Kekhawatiran outflow MSCI terlihat tidak semenakutkan yg diperkirakan karena harga sudah terdiskon pada hal tersebut. Maintain Buy.
: Menurunkan budget capex FY24F sebesar 40% yoy atau Rp210bn. Sementara di sisi lain, DPR akan dipertahankan di 50%.
Insurance: 9M23, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia mencatat klaim di Rp15.2tn (+32% yoy) karena rasio klaim yang mencapai 122%.
FTSE Rebalancing: Semi annual FTSE Rebalancing Nov23, Large Cap. In: , Mid Cap. In: , Micro Cap. In: , . Efektif 15 Desember 2023.

Sumber : admin

berita terbaru
Thursday, May 02, 2024 - 14:49 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BISI
Thursday, May 02, 2024 - 14:45 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BHAT
Thursday, May 02, 2024 - 14:42 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BDMN
Thursday, May 02, 2024 - 14:38 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BALI
Thursday, May 02, 2024 - 14:35 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BABP
Thursday, May 02, 2024 - 14:32 WIB
NISP Rampungkan Proses Akuisisi Bank Commonwealth 
Thursday, May 02, 2024 - 14:31 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AYLS
Thursday, May 02, 2024 - 14:27 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ASSA